Jembatan Merah Hutan Mangrove atau populer juga dengan sebutan Hutan Mangrove Rembang, Mangrove Park, dan masyarakat sekitar menyebutnya dengan wisata JM adalah salah-satu wisata alam Rembang yang inspiratif dan edukatif.
Jembatan Merah Hutan Mangrove bukan hanya sekedar tempat wisata alam biasa saja. Di sisi lain juga menjadi lokasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar (Masyarakat Pesisir / Masyarakat Nelayan).
Mungkin bagi sebagian orang wisata Hutan Mangrove tidak semenarik objek wisata lainnya. Jujur saja penulispun dalam satu sisi sependapat dengan hal tersebut.
Karena penataannya cenderung monoton, dan tidak sebagus wisata lainnya. Namun hal tersebut dikarenakan spotnya berada di atas air, dan penataannya dilarang keras menghancurkan ekosistem yang ada di sana.
Namun perlu diketahui bahwa penataan di Jembatan Merah Hutan Mangrove Rembang dinilai sudah sangat baik. Terbukti Jembatan Merahnya menjadi spot yang sangat populer terutama di kalangan milenial.
Dan inilah reviewnya yang sudah kami siapkan untuk anda.
Simak juga: Pulau Gede, Pulau Cantik Serasa Milik Pribadi
Lokasi Jembatan Merah Hutan Mangrove
- Lokasi Jembatan Merah Hutan Mangrove terletak di pesisir Pantai Utara (Pantura).
- Alamat Jembatan Merah Hutan Mangrove berada di Desa Pasarbanggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
Simak juga: Daftar Tempat Wisata Di Rembang
Rute Jembatan Merah Hutan Mangrove
Jalan menuju Jembatan Merah Hutan Mangrove, atau Mangrove Park cukup mudah dan bisa diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua, maupun roda empat.
Lokasinya dekat dengan pusat kota. Jarak dari Alun – Alun Rembang ke Jembatan Merah Hutan Mangrove sekitar 5 kilometer dengan waktu tempuh 15 menit perjalanan dengan menggunakan mobil.
Area parkir mobil lumayan agak jauh dari loket tiket. Pengunjung bisa memilih dengan menggunakan jasa ojek, atau berjalan kaki.
Simak juga: Situs Perahu Kuno Punjulharjo
Harga Tiket Masuk Jembatan Merah Hutan Mangrove
- Tiket masuk Jembatan Merah Hutan Mangrove gratis. Pengunjung hanya dimintai donasi seikhlasnya untuk biaya pemeliharaan, dan penataan.
- Tiket Bebek Kayuh Jembatan Merah Rp. 15.000.
- Pengunjung juga bisa menyewa perahu yang ada di sana.
Simak juga: Tiongkok Kecil Heritage Lasem
Jam Buka Jembatan Merah Hutan Mangrove
- Jembatan Merah Hutan Mangrove buka dari pukul 07.00 – 16.00.
- Jembatan Merah Hutan Mangrove beroperasional setiap hari.
Simak juga: Pantai Indah Layur, Saat Sampah Abrasi Disulap Menjadi Ornamen Instgramable
Fasilitas Jembatan Merah Hutan Mangrove
Fasilitas wisata di Jembatan Merah Hutan Mangrove adalah sebagai berikut:
- Area parkir,
- Warung ( di area luar),
- Warung apung di area dalam,
- Spot selfie,
- Jembatan,
- Gazebo,
- Sewa Bebek Kayuh,
- Sewa perahu.
Sejarah Jembatan Merah Hutan Mangrove
Kabupaten Rembang terkenal dengan sebutan Kota Garam. Hal tersebut dikarenakan Rembang menjadi salah-satu daerah penghasil garam terbesar di Indonesia.
Dengan demikian menyiratkan arti bahwa masyarakatnya banyak yang berprofesi dan menggantungkan pendapatannya dari hasil laut, termasuk membuat tambak.
Masyarakat Desa Pasarbanggi adalah salah-satunya. Hanya saja abrasi selalu menjadi musuh besar bagi masyarakat nelayan, atau masyarakat pesisir, termasuk bangi masyarakat Pasarbanggi.
Pada akhirnya masyarakat sekitar berinisiatif menanam pohon mangrove untuk mencegah abrasi tersebut. Seiring perkembangan waktu, kawasan tersebut bermetamorfosa menjadi sebuah tempat wisata alam yang hits di Rembang.
Bahkan di bulan Oktober tahun 2022, beberapa pihak terkait melakukan penanaman 11 ribu pohon mangrove. Penanaman tersebut melibatkan masyarakat sekitar, pemerintah, dan pihak swasta.
Daya Tarik Jembatan Merah Hutan Mangrove
Daya tarik yang paling terkenal di Hutan Mangrove Rembang adalah spot jembatan Merahnya. Jembatan tersebut sangat panjang, dan lebar, mengintegrasikan dari satu tempat ke tempat lainnya yang ada di sana.
Di beberapa titik dilengkapi dengan gazebo, dan spot selfie yang kekinian. Warna air di sana juga cukup berbeda dengan warna air hutan mangrove kebanyakan.
Warna airnya menyajikan gradasi warna. Fenomena tersebut terjadi akibat 3 jenis pohon mangrove yang ditanam di kawasan tersebut.
Selain itu, pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk menikmati keindahan Pantai Utara. Yang paling penting, pertimbangkan faktor cuaca, dan jangan sampai merusak ekosistem yang ada di sana ya…