Makam Sunan Gunung Jati, Jejak Sejarah Yang Menjadi Wisata Religi Di Jawa Barat

Makam Sunan Gunung Jati merupakan satu dari sembilan makam para wali, atau disebut juga Wali Songo yang sering dijadikan sebagai wisata religi, atau tempat untuk berziarah, sekaligus sebagai jejak sejarah penyebaran Islam di Indonesia.

Lokasi Makam Sunan Gunung Jati terletak di Kabupaten Cirebon, dan menjadi salah-satu tempat ziarah yang paling sering dikunjungi di Jawa Barat.

makam sunan gunung jati
makam sunan gunung jati. google maps. sumber: DS Fashion

Simak juga: Berbagai tempat wisata di Cirebon.

Kunjungan ke Makam Sunan Gunung Jati bukan hanya didominasi oleh warga Jawa Barat saja, namun dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Selain itu, mereka yang datang bukan hanya dari kalangan umat Islam saja. Tidak sedikit dari mereka yang beragama Buddha, dan Konghucu datang berziarah ke makam tersebut.

Tentu saja terdapat alasan kuat kenapa bisa seperti itu. Salah-satu alasannya karena di kawasan Makam Sunan Gunung Jati terdapat makam istrinya yang bernama Putri Ong Tien Nio, yang berasal dari keturunan Cina, tepatnya keturunan Kaisar Dinasti Ming.

Berikut ulasan Malam Sunan Gunung Jati selengkapnya!

Lokasi Makam Sunan Gunung Jati

Lokasi Makam Sunan Gunung Jati terletak di alamat Jalan Alun-Alun Ciledug No. 53, Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

fasilitas yang ada
fasilitas yang ada. google maps. sumber: naman sutarman

Rute Makam Sunan Gunung Jati

Saat ini, jalan menuju Makam Sunan Gunung Jati sangat mudah diakses dari berbagai kota, sekalipun dari Jakarta. Karena terdapat jalan tol yang bisa memangkas waktu tempuh perjalanan.

Secara administratif, lokasi Makam Sunan Gunung Jati masuk ke dalam wilayah Kabupaten Cirebon. Namun karena jaraknya hanya 3 kilometer dari Kota Cirebon, terkadang orang-orang menganggap sebagai bagian dari Kota Cirebon.

Jarak Makam Sunan Gunung Jati dari Alun-Alun Kotamadya Cirebon sekitar 4 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Para pengunjung bisa menggunakan opsi menggunakan kendaraan pribadi, maupun kendaraan umum. Bahkan tidak sedikit juga yang datang dengan menggunakan jasa bus Travel.

rute menuju makam
rute menuju makam. google maps. sumber: El-Mahyoo

Jam Buka Makam Sunan Gunung Jati

  • Makam Sunan Gunung Jati buka selama 24 jam.
  • Makam Sunan Gunung Jati buka setiap hari, dari hari Senin – hari Minggu.

Tiket Masuk Makam Sunan Gunung Jati

  • Tiket masuk Makam Sunan Gunung Jati gratis

Terdapat banyak kotak infaq di sekitar Makam Sunan Gunung Jati, yang bisa kamu isi seikhlasnya untuk juru kunci maupun untuk biaya kebersihan.

Selain itu, para pengunjung juga disarankan untuk menyiapkan uang bagi para pengemis yang ada di sekitar Makam Sunan Gunung Jati.

tempat wisata religi
tempat wisata religi. google maps. sumber: Abror Jogjatrip

Fasilitas Di Makam Sunan Gunung Jati

Perlu diketahui terutama bagi anda yang belum pernah ke Makam Sunan Gunung Jati, bahwa kawasan ini merupakan objek wisata religi.

Sehingga fasilitas yang disajikanpun untuk mendukung kenyamanan wisata religi. Dan inilah beberapa fasilitas yang ada di objek wisata Makam Sunan Gunung Jati:

  • Area parkir
  • Toilet
  • Warung – warung penjual makanan, minuman, dan souvenir
  • Mushola
  • Juru Kunci yang akan memandu wisata religi pengunjung

Penginapan Di Makam Sunan Gunung Jati

Bagi anda yang mencari penginapan di dekat kawasan Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, maka biasanya para pengunjung menginap di rumah warga yang biasa disewakan untuk para peziarah.

Namun bagi mereka yang ingin mencari hotel, bisa mencari di sekitar pusat Kota Cirebon. Jaraknya juga hanya 4 kilometer saja menuju pusat kota.

terdapat makam yang lainnya
terdapat makam yang lainnya. google maps. sumber: Anindita amrina rasyada

Sejarah Makam Sunan Gunung Jati

Perlu diketahui bahwa Sunan Gunung Jati berasal dari keturunan Syarif Abdullah Umdatuddin, dan Nyai Rara Santang. Rara Santang sendiri adalah putri dari Prabu Siliwangi.

Sunan Gunung Jati diperkirakan lahir antara tahun 1448 – 1450 Masehi. dan nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah, atau disebut juga Sayyid Al-Kamil.

Pada tahun 1470, Sunan Gunung Jati menginjakkan kaki di Cirebon. Dan baru pada tahun 1479, beliau diangkat sebagai Raja Cirebon ke-2, atau Kesultanan Cirebon.

Sunan Gunung Jati wafat di usia 120 tahun, tepatnya di tahun 1568 Masehi. Sunana Gunung Jati memiliki istri yang berasal dari keturunan Cina, putri Kaisar Dinasti Ming yang bernama Putri Ong Tien Nio.

Daya Tarik Makam Sunan Gunung Jati Cirebon

1. 9 Pintu Utama Dan 7 Sumur

Makam Sunan Gunung Jati terletak di area pemakaman yang paling tinggi, atau biasa disebut dengan pintu ke 9. Untuk menuju lokasi utama Makam Sunan Gunung Jati terdapat akses berupa tangga, dan melalui beberapa pintu utama yang berjumlah 9 pintu.

memasuki 7 pintu
memasuki 7 pintu. google maps. sumber: A Zahra

Simak juga: taman Kabanng iwak.

Hanya saja, tidak sembarang orang yang bisa masuk dan diijinkan ke lokasi utama Makam Sunan Gunung Jati. Salah-satu yang diperbolehkan adalah keturunan Sunan Gunung Jati.

Selain itu, bagi para peziarah yang datang biasanya dianjurkan untuk mandi di lokasi 7 sumur. Lokasinya berada di seberang kawasan Makam Sunan Gunung Jati.

Adapun nama 9 pintu utama yang ada di kawasan Makam Sunan Gunung Jati adalah sebagai berikut:

  • Pintu Pasujudan
  • Pintu Gapura
  • Pintu Krapyak
  • Pintu Ratnakomala
  • Pintu Jinem
  • Pintu Rararog
  • Pintu Kaca
  • Pintu Bacem
  • Pintu Teratai

2. Makam Putri Ong Tien Nio

area makam putri ong tien nio
area makam putri ong tien nio. sumber: nativeindonesia.com/hendri

Simak juga: Makam Putri cina Pulau kemaro

Selain terdapat Makam Sunan Gunung Jati, serta makam dari keturunan Sunan Gunung Jati, maka di area tersebut juga terdapat satu makam yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para peziarah.

Makam yang dimaksud adalah makam Putri Ong Tien Nio, seorang putri keturunan Cina yang berasal dari Kekaisaran Dinasti Ming, sekaligus sebagai istri Sunan Gunung Jati.

Area makam putri tersebut didominasi oleh ornamen – ornamen khas Cina. Dan makam tersebut tidak hanya dikunjungi oleh umat Islam saja, tetapi dari agama yang lainpun datang berziarah ke makam Putri Ong Tien Nio.