Makam Joko Tingkir, Wisata Religi Di Plupuh Sragen

Makam Joko Tingkir senantiasa dijadikan lokasi ziarah, meski tak seramai makam-makam kyai atau sesepuh pada umumnya. Lokasinya berada di tengah perkampungan warga, namun kebersihannya sangat tertata dengan baik.

Jika kita ulas lebih jauh tentang tempat wisata di Kabupaten Sragen, ternyata cukup beragam mulai dari wisata alam, wisata kekikinian dan instagramable, hingga wisata religi pun ada.

Meski terkadang Kabupaten Sragen jarang dikunjungi, dan biasanya wisatawan lebih dominan berkunjung ke Solo ataupun Karanganyar.

pintu masuk area makam ki joko tingkir
pintu masuk area makam ki joko tingkir. google maps. sumber: Marjuki

simak juga: pemandian air panas bayanan

Nama Joko Tingkir sekarang mulai kembali terdengar gaungnya setelah Gus Muwafiq menciptakan sebuah lagu yang berjudul Joko Tingkir Ngombe Dawet, dan lagu itu pun viral.

Siapakah Ki Joko Tingkir?

Lantas siapakah Joko Tingkir itu? Namanya ialah Sultan Hadiwijaya yang merupakan putra dari Ki Ageng Kebo Kenanga, atau Ki Ageng Butuh yang merupakan murid dari Syeh Siti Jenar.

Sewaktu kecil Joko Tingkir biasa disebut Mas Karebet dan merupakan raja pertama dari Kerajaan Pajang, selama periode kepemimpinan sekitar 40 tahun.

Kisah yang paling terkenal dari Joko Tingkir ialah ketika beliau berhasil menaklukan seekor kerbau yang mengamuk di daerah Demak, hingga akhirnya beliau pun dinikahkan dengan putri Raja Demak II yang bernama Ratu Mas Cempaka.

Setelah 40 tahun menjadi raja, beliau ingin menanggalkan kenikmatan duniawinya tersebut dengan pergi ke tempat dimana orang tuanya berada yakni Dusun Butuh untuk lebih mendekatkan diri pada Sanghyang Penguasa.

Diyakini beliau pergi ke Dusun Butuh dengan menggunakan sebuah perahu atau getek, karena memang lokasi dari Dusun di Sragen yang satu ini cukup dekat dari Bengawan Solo.

gerbang masuk makam joko tingkir lamongan
gerbang masuk makam joko tingkir lamongan. google maps. sumber: Basori Alfan

simak juga: museum sangiran

Kontroversi Makam Joko Tingkir

Keberadaan makam dari Joko Tingkir ini ternyata bukan hanya ada di Dusun Butuh saja, melainkan ada pula di daerah Lamongan, tepatnya di Dusun Sukoh, Desa Pranggoboyo, Kelurahan Maduran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Keberadaan dua buah makam Joko Tingkir ini sempat menuai kontroversi, berkaitan dengan manakah makam yang sebenarnya. Sebagian masyarakat percaya bahwa yang di Dusun Butuh adalah yang asli, namun tak sedikit yang mempercayai bahwa yang di Lamonganlah yang sebenarnya.

Hal tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat, dan seharusnya bisa menjadi pintu pembuka bagi pihak terkait untuk menelusuri jejak sejarah dari Joko Tingkir yang lebih akurat.

Sejarah Makam Joko Tingkir

Di dalam kawasan pemakaman ini terdapat sekitar 17 buah makam yang diantaranya terdapat makam dari kerabat Joko Tingkir, tak hanya itu juru kunci makam juga berhak untuk dimakamkan di sekitar kawasan Makam Joko Tingkir Butuh ini.

Juru kunci Makam Joko Tingkir saat ini bernama Mas Azis yang merupakan lulusan UGM jurusan elektro, meneruskan tugas ayahnya sejak tahun 2007 lalu.

Luas dari Makam Joko Tingkir ini sekitar 380 meter persegi, di sekitarnya juga terdapat lahan pemakam umum dengan luas kira-kira 1.675 meter persegi.

spot utama
spot utama. google maps. sumber: Marjuki

simak juga: ndayu park

Ketika hendak memasuki Makam Joko Tingkir kamu harus meminta izin dulu pada juru kunci, yakni Mas Azis. Jadi nggak bisa masuk seenaknya ya say…..

Masjid Tertua Di Sragen

Masjid Butuh merupakan daya tarik selanjutnya ketika berziarah ke Makam Joko Tingkir Sragen ini, karena konon katanya masjid ini dibangun pada abad ke-16.

Dan diyakini pembangunannya dilaksanakan sesudah Masjid Demak, dengan luas bangunan masjid sekitar 1.176 meter persegi. Berada di lahan milik keraton Kasultanan Surakarta Hadiningrat, dimana total keseluruhannya mencapai 4.225 meter persegi.

Meski sudah berusia ratusan tahun, Masjid Butuh tampak sangat terawat dan tetap berdiri kokoh dan diresmikan menjadi cagar budaya di tahun 2018.

Bangunan serambi masjid berbentuk limas, dengan struktur bangunannya menggunakan kerangka kayu jati. Soko gurunya terdiri dari 4 buah, dengan tinggi sekitar 6 meter.

masjid butuh
masjid butuh. google maps. sumber: Mukharom M

simak juga: gemolong edupark

Di sekitar soko gurunya terdapat 12 pilar dengan tinggi kira-kira 4 meter, dimana pilar-pilar tersebut terhubung ke soko guru dan juga saling mengunci.

So, ketika berziarah ke Makam Joko Tingkir Butuh, Sragen ini jangan lewatkan untuk beribadah di masjid tertua di Sragen tersebut ya…..

Lokasi Makam Joko Tingkir

Lokasi Makam Joko Tingkir berada di Dusun II, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Rute Menuju Makam Joko Tingkir

Lokasi Makam Joko Tingkir cukup jauh dari pusat kota, yakni memakan waktu sekitar 37 menit sedangkan dari arah Solo sekitar 25 menit.

Akses jalannya sudah bagus dan dapat dilalui oleh motor maupun mobil, jika berangkat dari pusat kota Sragen ialah dengan melaju ke arah barat daya di Jl. Raya Ngawi – Solo untuk menuju Jl. Yos Sudarso.

Lalu belok kanan untuk menuju Jl. Gronong, tetaplah dijalur tersebut hingga akhirnya menemukan sebuah gapura yang bertuliskan Desa Gedongan di sebelah kanan jalan.

Jika berangkat dari Solo atau Surakarta ialah dengan menuju Sragen melalui jalan ring road utara kota Surakarta, dengan terus lurus untuk menuju Plupuh.

Jalurnya cukup berkelak-kelok dan naik turun, sehingga pastikan kondisi kendaraan dalam posisi prima ya. Lalu belok kanan ketika melihat gapura Desa Gedongan.

peninggalan joko tingkir
peninggalan joko tingkir. google maps. sumber: dimas yogo

simak juga: taman kridoanggo sragen

Jam Buka Makam Joko Tingkir

Tidak ada ketentuan khusus mengenai jam buka dari Makam Joko Tingkir ini, yang perlu diingat ialah ketika hendak berziarah haruslah meminta izin terlebih dahulu pada juru kunci.

Fasilitas Makam Joko Tingkir

Fasilitas yang ada di sekitar kawasan Makam Joko Tingkir diantaranya:

  • Area parkir kendaraan,
  • Masjid,
  • Toilet,
  • Warung makanan dan minuman,