Begitu lamanya Belanda menjajah bumi pertiwi akhirnya banyak sekali meninggalkan bukti sejarah yang tak terelakan, terutama peninggalan gedung maupun benteng sejarah.
Begitu memikatnya pesona alam bumi pertiwi sehingga banyak bangsa lain yang inigin menguasai serta menguras habis apa yang dimiliki ibu pertiwi.
Hampir di semua sudut negeri ini terdapat banyak bukti sejarah para kolonial, termasuk salah-satunya di Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat.
Nama saksi sejarah tersebut adalah Benteng Fort De Kock, saksi tentang sebuah perang terhebat yang pernah ada, yaitu Perang Paderi pada tahun 1821-1837 Masehi.

Politik adu domba, politik memecah belah antar anak bangsa adalah cikal bakal meletusnya Perang Paderi, dan Belanda menjadi pihak ke tiganya.
Benteng Fort De Kock dibangun di atas Bukit Jirek dengan maksud untuk mempersulit musuh menembus area pertahanan.
Sejarah peperangan dunia telah membuktikan bahwa pemenang perang adalah mereka yang menguasasi puncak gunung atau puncak bukit. Dan hal ini menjadi dasar atau alasan berdirinya Benteng Fort De Kock berada di atas Bukit Jirek.
Namun sehebat apapun benteng pertahanan serta strategi yang diterapkan oleh Belanda tetap mampu ditembus oleh rakyat Bukittinggi.

Kini, Benteng Fort De Kock menjadi sebuah objek wisata bertemakan alam dan sejarah. Benteng ini menjadi bukti tentang rakus dan angkuhnya para penjajah, benteng ini menjadi saksi para pejuang yang muak terhadap bentuk penjajahan.
Benteng Fort De Kock menjadi bukan sekedar wisata biasa karena kuatnya khazanah sejarah yang pernah ada di Bukittinggi.
Terutama kaum millenial, ada baiknya benteng ini menjadi list tempat wisata yang wajib dikunjungi saat libur tiba, sehingga dapat menyaksikan bukti sejarah kehebatan para pendahulu. Banggalah menjadi Indonesia.
Sejarah Benteng Fort De Kock
Berwisata ke tempat-tempat sejarah setidaknya harus memiliki pengetahuan tentang sejarah lokasi wisata tersebut meskipun sedikit. Hal ini bertujuan supaya pengunjung dapat memahami setiap sudut lokasi yang mengandung nilai histori yang sangat tinggi, sekalipun itu berbentuk bongkahan.
Begitupun dengan Benteng Fort De Kock, maka inilah sejarah singkat berdirinya benteng tersebut :
1. Sejarah Nama
Nama Fort De Kock diberikan oleh Kapten Johan Heinrich Conrad Bauer sebagai bentuk dedikasi kepada Letnan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda (Commandant Der Troepen) yang bernama Hendrix Merkus Baron De Kock.
Saat itu selain disebutat juga dengan benteng Bukit Jerik, tetapi benteng Fort De Kock disebut juga dengan nama “Sterreschans” yang bermakna sebagai benteng pelindung.
2. Sejarah Tahun Berdiri
Benteng Fort De Kock didirikan pada tahun 1826 masehi. Berarti sampai tahun 2020 umur benteng ini berusia 194 tahun meskipun tidak seutuh seperti saat pertama didirikan.
Sebuah wisata yang epik saat mengunjungi benteng yang berusia hampir 200 tahun, sangat recommended dikunjungi oleh semua kalangan.
3. Sejarah Berdirinya Benteng Fort De Kock
Sejarah berdirinya benteng ini tidak bisa lepas dari sebab utamanya, yaitu pertikaian kaum adat dengan kaum paderi. Saapai puncak pertikaian yang berubah menjadi sebuah peperangan yang legendaris yaitu Perang Paderi pada tahun 1821-1837 Masehi.
Fort De Kock dibangun atas dasar kesepakatan dan permintaan kaum adat kepada pemerintah Belanda untuk membantu melawan kaum paderi.
Akhirnya Belanda diberikan kekuasaan untuk membangun banyak sekali benteng pertahanan. Salah-satunya Benteng Fort De Kock yang berada di atas bukit Jarik.
Seperti yang telah disampaikan di pelajaran sekolah, bahwa pada akhirnya kaum adat dikhianati oleh pihak Belanda. Sebuah strategi licik kaum penjajah.

Ragam Wisata Di Area Benteng Fort De Kock
Sejarah menjadi salah-satu media untuk menumbuhkan kesadaran bagi generasi penerus. Tentang masalalu yang wajib dihargai dan dihormati saat ini, tentang sebuah kehebatan perjuangan anak bangsa dalam mengusir penjajah.
Kini Benteng Fort De Kock bertransisi menjadi objek wisata sejarah dan objek wisata bertemakan alam. Sebuah objek wisata yang sangat edukatif bagi semua kalangan.
Objek wisata ini bukan hanya sekedar tentang sejarah saja, ada beberapa spot yang disuguhkan saat pengunjung datang ke lokasi tersebut. Diantaranya :
1. Benteng Fort De Kock
Sajian utama di lokasi ini tentu saja sebuah benteng yang berusia 194 tahun. Meskipun tidak seutuh Benteng Marlborough, namun kehadiran Benteng Fort De Kock dapat dilihat dari sisa-sisanya seperti : parit-parit, gedung serta meriam yang berjumlah empat buah terletak di empat sudut.

2. Prasasti
Berbicara sejarah hampir keseluruhan terkait erat dengan prasasti. Begitupun dengan Benteng Fort De Kock terdapat sebuah prasasti yang diterjemahkan ke dalam dua bahasa, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Prasasti ini menuliskan tentang sejarah Benteng Fort De Kock.

3. Bukittinggi City Park Dan Tropical Bird Park
Pada tahun 2002 dilakukan renovasi oleh pemerintah daerah dan menjadikan objek wisata ini menjadi Taman Kota Bukittinggi dan Taman Burung Tropis.
Pohon-pohon yang rindang, lampu-lampu antik, serta terdapat sangkar burung yang berjajar menjadi suguhan tambahan bagi para pengunjung.

Status menjadi taman kota tentu saja menjadikan area wisata ini menjadi tampak lebih indah sehingga menjadi favorit spot selfie maupun bagi para photographer profesional.
Terdapat banyak sekali spot selfie di area tersebut serta suguhan pemandangan Kota Bukittinggi dari atas yang terlihat begitu mempesona.

4. Sepeda Gantung
Ada satu spot tambahan yang terdapat di objek wisata ini. Namanya Sepeda Gantung, sebuah wahana yang menjadi favorit pengunjung saat berada di area benteng ini.
Perasaan tegang namun mengasyikan saat menaiki sepeda yang berjalan di atas sebuah tali dan berada di atas ketinggian.
Tetapi jangan khawatir, sepeda ini sudah dilengkapi oleh tali keamanan yang terikat kuat. Sehingga pengunjung tinggal menikmati saja.

Alamat Dan Lokasi Benteng Fort De Kock
Alamat dan lokasi Benteng Fort De Kock berada di Jalan Yos Sudarso Kelurahan Benteng Pasar Atas Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat Kode Pos 26136.
Tiket
- Biaya retribusi : Rp.15.000
- Pengambilan Foto Komersial : Rp.75.000 / Jam
- Pengambilan Video : Rp.100.000 / Jam
Jam Operasional
- Senin – Kamis : 09.30 – 17.30 WIB
- Jumat : Tutup
Penutup
Itulah tentang Benteng Fort De Kock yang kini telah bertransisi menjadi sebuah objek wisata. Meskipun demikian, pancaran nilai sejarah dan perjuangan masih bisa dirasakan saat berkunjung ke lokasi wisata tersebut.
Jadilah pengunjung yang bijak dengan cara tidak merusak properti yang ada di lokasi, serta selalu merawat keindahan dan kebersihan.
Selamat berlibur, dan banggalah menjadi Indonesia.