Kampung Naga, Lestari Di Tengah Modernisasi

Kampung Naga adalah salah-satu bukti bahwa bumi tatar pasundan memiliki masyarakat yang memegang teguh tradisi para leluhur, di tengah arus kuat modernisasi.

Kita mengenal bahwa konsep tentang peradaban yang maju di dunia ini sangat dipengaruhi oleh kelestarian budaya, maupun pengetahuan, dan kesadaran atas sejarahnya.

Pintu Masuk Kampung Naga Tasikmalaya
Pintu Masuk Kampung Naga Tasikmalaya. google maps. sumber: Aryadi Darwanto

Alasan meninggalkan budaya para leluhur, terkadang mengatasnamakan modernisasi. Padahal, modernisasi bukan berarti harus melenyapkan kearifan lokal.

Kampung Naga telah membuktikan bahwa tetap mampu memegang teguh budaya, maupun tradisi yang telah ada sejak jaman para leluhur, meskipun kuatnya arus modernisasi.

Kampung Naga merupakan perkampungan adat yang terletak di provinsi Jawa Barat.

Sejarah Kampung Naga Tasikmalaya

sejarah kampung naga
sejarah kampung naga. google maps. sumber: Kampung Naga

“Pareumeun Obor” adalah istilah yang tepat untuk mengambarkan sejarah tentang Kampung Naga Tasikmalaya, Jawa Barat. Istilah Pareumeun Obor adalah bahasa sunda yang memiliki makna keterputusan rantai sejarah.

Pada saat itu, arsip-arsip sejarah tentang Kampung Naga, diduga dibakar oleh kelompok DI/TII. Sehingga beberapa pihak terkait, sangat sulit untuk mengambil kesimpulan tentang sejarah Kampung Naga.

Bagi masyarakat Kampung Naga, seperti yang dituturkan oleh sesepuh Kampung Naga, bahwa merunut sejarah yang pareumeun obor menjadi tidak terlalu penting.

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana masyarakat Kampung Naga mampu tetap memelihara budaya, atau tradisi yang sudah diwariskan oleh para leluhur.

Kampung Naga bukanlah sebuah objek wisata, maupun kampung wisata layaknya tempat wisata kekinian yang sedang trend.

Masyarakat adat Kampung Naga tidak ingin budaya mereka terpangaruh dengan kedatangan orang yang bukan penduduk Kampung Naga.

Namun, masyarakat di luar tidak bisa terbendung terus-terusan datang ke Kampung Naga. Pada akhirnya, masyarakat Kampung Naga mulai terbiasa dengan kedatangan tamu dari luar, atau para wisatawan.

Suasana Di Kampung Naga
Suasana Di Kampung Naga. google maps. sumber: Nedy Lutfi

Baca juga : tempat wisata di Tasikmalaya lainnya

Sejarah Penamaan Kampung Naga

Secara pribadi, sebelum penulis tahu tentang sejarah penamaan Kampung Naga, sempat membayangkan tentang legenda sebuah naga.

Namun ternyata itu salah. Sejarah penamaan Kampung Naga merujuk kepada lokasi, atau letak geografis Kampung Naga yang berada di gawir.

Gawir merupakan bahasa sunda yang bermakna tepian, atau sisi jurang. Dalam bahasa sunda, Kampung Naga diambil dari istilah Kampung Nagawir.

Yang berarti kampung yang terletak di tepian, atau sisi jurang. Kampung Naga merupakan kependekan dari istilah “Nagawir”.

Daya Tarik Kampung Naga Tasikmalaya

1. Arsitektur Bangunan

Daya tarik yang pertama dari Kampung Naga Tasikmalaya, Jawa Barat adalah arsitektur bangunannya yang masih terjaga keasliannya.

Bangunan Yang Masih Tradisional
Bangunan Yang Masih Tradisional. google maps. sumber: Maman Firmansyah

Bahan bangunan, hingga tata letaknya tidak asal-asalan. Terdapat aturan yang harus ditaati, serta terdapat nilai filosofis dari arsitektur bangunannya.

Bangunan yang dijadikan berjumlah 100 rumah. Bahan bangunannya tidak boleh menggunakan bahan tembok. Bahan baku utamanya dari bambu,dan kayu. Sementara atapnya terbuat dari ijuk, atau nipah.

Tata letak rumah haruslah menghadap ke selatan, atau utara, dan memanjang ke arah timur atau barat.

2. Bangunan Untuk Umum

bangunan di kampung naga
bangunan di kampung naga. google maps. sumber: Muhamad Nur Yasin Amadudin

Selain terdapat bangunan untuk hunian masyarakat Kampung Naga, terdapat juga 3 bangunan umum yang diperuntukkan bagi masyarakat Kampung Naga. Di antaranya:

  • Lumbung padi,
  • Masjid,
  • Tempat musyawarah, atau berkumpul.

3. Budaya, Atau Tradisi Masyarakat

alat tradisional kampung naga
alat tradisional kampung naga. google maps. sumber: KANG ICANG

Yang menarik lagi di Kampung Naga adalah tradisi atau budaya masyarakatnya yang memegang teguh tradisi para leluhur. Seperti:

  • Tidak ada listrik, apalagi internet,
  • Tidak ada teknologi kekinian.

Hal tersebut bisa dilihat saat anda berkunjung ke Kampung Naga, terutama di lokasi lumbung padi, alat untuk menumbuk padi masih menggunakan alat tradisional.

Agama masyarakat Kampung Naga adalah agama Islam. Sementara mata pencaharian masyarakatnya bersumber dari pertanian, beternak, serta berkebun. Dan Kampung Naga memiliki luas sekitar 1,5 hektar.

Di kawasan tersebut juga terdapat lokasi yang dilarang keras untuk dimasuki oleh para pengunjung. Nama lokasinya disebut dengan Hutan Larangan.

Alamat Kampung Naga

  • Lokasi Kampung Naga terletak di Provinsi Jawa Barat, dekat perbatasan Tasikmalaya dengan Garut.
  • Adapun alamat Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikalaya, Provinsi Jawa Barat.

Rute Menuju Kampung Naga

lokasi kampung naga
lokasi kampung naga. google maps. sumber: mang ana

Jalan menuju Kampung Naga sangatlah mudah sekali, bisa diakses dengan kendaraan pribadi, maupun dengan kendaraan umum.

Jarak Kampung Naga dari Alun – Alun Kabupaten Garut hanya berjarak sekitar 29 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan.

Adapun jarak dari Alun – Alun Kabupaten Tasikmalaya hanya berjarak sekitar 15 kilometer, dengan waktu tempuh hanya 30 menit perjalanan.

Harga Tiket Masuk Kampung Naga

Tiket masuk Kampung Naga gratis. Para pengunjung hanya disarankan untuk membeli souvenir, atau hasil tangan masyarakat Kampung Naga.

Jam Buka Kampung Naga

Kampung Naga buka selama 24 jam. bagi para pengunjung yang ingin menginap di Kampung Naga, bisa ijin terlebih dahulu kepada pihak terkait di lokasi.

Jalan Menuju Kampung Naga Tasikmalaya
Jalan Menuju Kampung Naga Tasikmalaya. google maps. sumber: maghfira agustin

Fasilitas Di Kampung Naga

Untuk fasilitas di Kampung Naga, jangan dibayangkan seperti fasilitas di tempat wisata pada umumnya. Namun untuk fasilitas primer sudah tersedia di Kampung Naga, seperti:

  • Area parkir,
  • Toilet,
  • Tempat penjualan souvenir.