Klenteng Sam Poo Kong, Sejarah Akulturasi Jejak Sang Laksamana

Klenteng Sam Poo Kong bukan hanya sekedar rumah ibadah saja, namun sekaligus sebagai sebuah destinasi wisata Semarang yang bernilai sejarah.

Klenteng Sam Poo Kong terkait erat dengan jejak sejarah Laksamana Ceng Ho. Sosok legendaris, yang bukan hanya dikenal di Indonesia saja, namun hampir seluruh dunia.

Maka, wajar saja jika di samping Klenteng Sam Poo Kong Semarang terdapat patung Laksamana Ceng Ho yang berdiri megah, berlapiskan perunggu, yang dibuat langsung dari Tiongkok.

patung laksamana ceng ho yang gagah
patung laksamana ceng ho yang gagah. google maps. sumber: Gigih Prakoso

Simak juga beragam lokasi menawan di Semarang.

Sebelum kita lanjutkan pembahasan tentang sejarah Klenteng Sam Poo Kong, beserta daya tariknya. Perlu penulis sampaikan bahwa kondisi saat PPKM Jawa, dan Bali berlangsung, maka objek wisata yang ada di Semarang juga ikut ditutup sementara.

Yang ke dua, jika kebijakkan PPKM sudah dicabut, dan anda ingin datang ke Klenteng Sam Poo Kong dengan maksud berwisata, maka diwajibkan untuk selalu menjaga sikap, dan selalu menghormati perbedaan selama di kawasan tersebut.

Destinasi wisata sejarah yang berbentuk tempat ibadah, jangan disamakan dengan cara kita berwisata di objek wisata lainnya ya…

Sejarah Klenteng Sam Poo Kong

Seperti yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya, bahwa sejarah Klenteng Sam Poo Kong terkait erat dengan sejarah Laksamana Ceng Ho.

Sejarah Klenteng Sam Poo Kong dimulai sekitar tahun 1406, saat Laksamana Ceng Ho datang kembali bersama armada lautnya, serta puluhan ribu pasukannya di Pulau Jawa.

Kedatangannya dengan maksud untuk berdagang, serta menjalin kerjasama. Dan pada tahun 1416, sang laksamana melakukan perjalan di Pulau Jawa bersama pasukannya.

Namun, di tengah perjalanan, sang juru mudi yang bernama Wang Jing Hong mengalami sakit keras. Hingga akhirnya dia diistirahatkan, serta diobati di sebuah gua.

gedung batu
gedung batu. google maps. sumber: YohanD Setio

Singkat cerita, Wang Jing Hong pun sembuh, dan Laksamana Ceng Ho harus kembali ke tanah airnya. Namun, sang juru Mudi Wang tidak ikut pulang.

Akhirnya, pada tahun 1417 Wang Jing Hong membangun patung Laksamana Ceng Ho untuk mengenang kebijaksanaan, serta sejarahnya.

Pembangunan secara serius dilakukan di kawasan Klenteng Sam Poo Kong Semarang yang memiliki luas sekitar 3 hektar tersebut, dimulai pada tahun 1965, salah-satunya dengan mendirikan Yayasan Sam Poo Kong.

Dan pada tahun 2002, kawasan tersebut ditata secara besar-besaran. Hingga pada tahun 2005 menjadi penataan finishing kawasan tersebut yang bisa terlihat sampai sekarang.

Lokasi Klenteng Sam Poo Kong

:olasi dan alamat Klenteng tempat peribadatan Tridharma ini terletak di Jalan Simongan Raya nomor 129 Bongsari, Semarang, Jawa Tengah.

spot foto favorit pengunjung
spot foto favorit pengunjung. google maps. sumber: M. Rizal Haryanto

Lihat juga lokasi indah lain di semarang.

Rute Menuju Klenteng Sam Poo Kong

Rute menuju Klenteng Sam Poo Kong, cukup mudah untuk dijangkau. Yakni dengan mengarahkan kendaraan menuju Simpang Lima, Semarang.

Kemudian dilanjutkan menuju Jalan Pahlawan hingga tiba di perempatan depan Polda Jawa Tengah. Lalu teruskan perjalanan melalui Jalan Veteran menuju RSUP Dr. Kariadi.

Lalu beloklah ke arah kiri, lokasi Klenteng Sam Poo Kong berada di sebelah kiri jalan setelah jembatan.

Jam Buka Klenteng Sam Poo Kong

Jam operasional Kletenteng Sam Poo Kong dibuka setiap hari mulai pukul 06 pagi hingga 11 malam waktu setempat.

area parkir klenteng sam poo kong
area parkir klenteng sam poo kong. google maps. sumber: Elsa Melani, ST

Tiket Klenteng Sam Poo Kong

Tiket masuk Klenteng Sam Poo Kong dengan membayar Rp. 28.000,- per orang, sudah termasuk memasuki area Klenteng Besar.

spot selfie
spot selfie. google maps. sumber: Fia Fauzia13

Daya Tarik Klenteng Sam Poo Kong

1. Akulturasi Budaya

Kawasan Klenteng Sam Poo Kong merupakan salah – satu bukti tentang akulturasi budaya, serta simbol toleransi, dan persatuan atas semua perbedaan yang ada.

Nilai akulturasi tercermin dengan lestarinya budaya Tionghoa, dari mulai pakaian, serta arsitektur bangunannya. Bahkan para pengunjung bisa menyewa baju khas Tionghoa, sambil melakukan selfie.

2. Arsitektur Bangunan Yang Megah

banyak ornamen yang khas
banyak ornamen yang khas. google maps. sumber: Mirhan Fauzi

Kegunaan Klenteng Sam Poo Kong bukan hanya sebagai tempat ibadah saja, namun mampu menjadi sebuah destinasi wisata sejarah yang kekinian.

Maksud kekinian adalah bentuk, atau arsitektur bangunan klenteng yang megah mampu menjadi latar foto yang sangat bagus. Banyak juga sudut-sudut lain yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk melakukan selfie.

3. Patung Laksamana Ceng Ho

Jika anda datang ke Klenteng Sam Poo Kong, maka anda akan melihat sebuah patung yang tinggi, terbuat dari perunggu. Patung di Klenteng Sam Poo Kong tersebut bernama Patung Laksamana Ceng Ho.

Pada mulanya, tinggi patung tersebut hanya 2 meter saja. Namun setelah dirombak, patung tersebut kini menjadi tinggi, hampir sama dengan tinggi atap Klenteng Sam Poo Kong.

4. Gua Bersejarah

relief di dinding klenteng sam poo kong
relief di dinding klenteng sam poo kong. google maps. sumber: Elia Mikhael

Di paragraf sebelumnya telah dibahas bahwa sejarah Klenteng Sam Poo Kong terkait dengan adanya sebuah gua yang dijadikan tempat pengobatan juru mudi Laksamana Ceng Ho.

Gua yang ada saat ini merupakan gua buatan. Namun lokasinya dekat dengan gua yang asli. Gua yang asli hancur tertimbun oleh bencana longsor.

Selain itu, di dekat gua tersebut terdapat makam, atau petilasan sang juru mudi Wang Jing Hong. Masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan nama Makam Kyai Juru Mudi. Dan Wang Jing Hong wafat pada usia 87 tahun.