Gereja Blenduk, bukan sekedar tempat ibadah saja. Namun, Gereja Blenduk merupakan cagar budaya dengan nama Situs Gereja Blenduk.

Merujuk kepada Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, bahwa pengertian Cagar Budaya adalah Warisan Budaya Bersifat Kebendaan, atau yang biasa disebut bersifat Tangible.
Dengan demikian, Gereja Blenduk bukan hanya sekedar tempat untuk beribadah saja, tetapi menjadi salah-satu wisata sejarah di Semarang.

Lalu apa saja daya tarik dari Gereja Blenduk tersebut? Maka inilah review Gereja Blenduk yang telah kami himpun dari berbagai sumber.
Daya Tarik Gereja Blenduk
Gereja Blenduk, atau disebut juga GPIB Immanuel, memiliki daya tarik sebagai berikut:
1. Lokasi Gereja Blenduk
Daya tarik yang pertama dari Gereja Blenduk adalah lokasinya yang berada di kawasan Kota lama Semarang, Jawa tengah.
Kota Lama merupakan kawasan yang didirikan di jaman VOC, serta menjadi pusat pemerintahan pada saat itu. Bahkan sebagian sumber menyatakan bahwa, Kota Lama menjadi salah-satu awal peradaban Kota Semarang.
Kota Lama saat itu menjadi pusat kota, dan pusat perdagangan. Dan saat ini, kawasan Kota lama menjadi destinasi wisata sejarah di Semarang.

Karena saat itu sebagai pusat kota, maka tempat ibadah adalah hal yang pasti dibangun di kawasan tersebut. Terbukti, Gereja Blenduk menjadi gereja pertama yang dibangun di Kota Lama.
Lokasi Gereja Blenduk berada di kawasan Kota Lama, sehingga para pengunjung yang datang ke kawasantersebut akan merasakan sensasi hidup di masa kolonial.
Bangunan-bangunan yang ada di Kota Lama masih berupa arsitektur jaman dahulu. Bahkan kawasan tersebut memiliki nama sebagai Litle Netherlands.
2. Arsitektur Gereja Blenduk
Daya tarik yang selanjutnya dari Gereja Blenduk adalah arsitektur bangunannya yang megah, artistik, serta sebagian besar properti yang ada di dalamnya masih terjaga secara baik dari jaman dahulu.

Dan inilah beberapa keunggulan arsitektur Gereja Blenduk :
- Gereja Blenduk memilikiluas 400 meter persegi
- Gereja Blenduk memiliki arsitektur khas Eropa Klasik
- Kubah Gereja Blenduk khas arsitektur Neo Klasik
- Bentuk bangunan Gereja Blenduk berbentuk octagonal. Yaitu berbentuk segi delapan beraturan, dengan ruang induk yang berada di tengah – tengahnya.
- Sebagian besar properti di dalam Gereja Blenduk masih terjaga baik dari jaman dahulu
- Orgel yang berusia ratusan tahun
Sejarah Singkat Gereja Blenduk
Saat ini, Gereja Blenduk memiliki fungsi sebagai tempat beribahadah, serta bangunan yang berstatus sebagai cagar budaya.

Dan inilah tahapan sejarah Gereja Blenduk dari masa ke masa :
1. Fase Pertama Gereja Blenduk
Gereja Blenduk pertamakali dibangun pada tahun 1740. Namun baru tahun 1753, Gereja Blenduk difungsikan untuk pelayanan.
Pada mulanya, Gereja Blenduk memiliki arsitektur rumah panggung khas Jawa, begitupun dengan konsep pembangunan atapnya.
2. Fase ke Dua Gereja Blenduk
Fase ke dua Gereja Blenduk, tepatnya di tahun 1787. Pada fase ini, yang tadinya arsitektur Gereja Blenduk berupa rumah panggung Jawa, pada tahun tersebut dirombak total.
3. Fase Ke Tiga Gereja Blenduk
Fase sejarah selanjutnya dari Gereja Blenduk yaitu pada tahun 1894. Pada tahun inilah menjadi awal berdirinya dua menara yang ada di Gereja Blenduk.
4. Gereja Blenduk Di Masa Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan tentara Jepang, Gereja Blenduk beralih fungsi dan kegunaan, dari yang semula sebagai tempat beribadah, menjadi gudang penyimpanan senjata.
5. Gereja Blenduk Pasca Penjajahan
Pada tahun 1948, Gereja Blenduk beralih pelayanannya menjadi di bawah GPIB Immanuel.
Lokasi Gereja Blenduk
GPIB Immanuel Semarang sangat mudah dijangkau, apalagi lokasinya begitu terkenal yaitu Kota Lama. Tepatnya berada di Jalan Letjen Suprapto No.32, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang.
Rute Menuju Gereja Blenduk

Bagi pengunjung yang ingin menuju ke Gereja Blenduk dari Ungaran, dapat menggunakan transportasi umum. Pengunjung dapat menaiki bus bernomor 2 dari Terminal Ungaran hingga Jl.Doktor Setiabudi, di lanjutkan menggunakan Bus C10 dari Terminal bus Rejomulyo. Pengunjung bisa turun di Halte yang ada di Jl. Mt.Haryono 514, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, kurang lebih 10 menit.
Simak juga: Pantai Tanjung Bastian, sdi Pantai Utara Timor
Jam Buka Gereja Blenduk
Wisatawan dapat masuk dan berwisata di dalam Gereja setiap hari. Asalkan tidak ada acara peribadatan. Gereja buka setiap hari, mulai jam 08.00, hingga jam 15.00.
Tiket Gereja Blenduk
Untuk menikmati keindahan tinggalan sejarah masa kolonial di Gereja Blenduk, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10.000.
Fasilitas Gereja Blenduk
Sehubungan dengan lokasinya yang sangat strategis, tentu saja terdapat banyak fasilitas pendukung di sekitar, salah satunya seperti rumah makan ataupun penginapan. Semua nya sangat mudah dijumpai. Mulai dari tempat makan hingga tempat menginap hotel berbintang.