Telaga Merdada, Self Healing Di Telaga Terbesar Dieng

Telaga Merdada spot healing recommended di Dieng yang cocok untuk dikunjungi bareng bestie ataupun keluarga tercinta. Suasana tenang dan damai akan kamu dapatkan, apalagi tempatnya juga luas banget.

Telaga Merdada merupakan telaga terbesar yang ada di Dieng, dimana luasnya mencapai 25 hektar, dan berada di ketinggian sekitar 2045 mdpl.

Secara ilmiah proses terbentuknya telaga di Dieng ini diakibatkan oleh letusan Gunung Dieng pada ribuan tahun yang lalu.

healing bersama alam
healing bersama alam. google maps. sumber: Dedi Farodi

simak juga: kawah sikidang

Panorama keindahan Telaga Merdada bikin mata jadi adem, dikelilingi dua buah bukit rindang yang bernama Bukit Pangonan dan Bukit Semurup.

Lokasi Telaga Merdada tak jauh dari Telaga Warna Dieng, salah satu telaga unik yang indah. Keindahan alam yang tersaji di Telaga Merdada pun nggak kalah menenangkan, udaranya juga sejuk.

Berikut ulasan Telaga Merdada sebagai bahan referensi awal wisata Dieng untuk dikunjungi akhir pekan ini.

Lokasi Telaga Merdada

Lokasi Telaga Merdada ada di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Rute Menuju Telaga Merdada

Rute menuju Telaga Merdada dari Alun-Alun Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah dengan menuju tol langit. Dimana kamu akan melewati Pasar Bawang, terus saja lurus mengikuti jalan.

Setelah Gapura Desa Deles belok kanan, ketika berada di persimpangan jalan yang ada tugunya belok ke kiri. Kemudian kamu akan melewati hutan damar dan Sigembok Hill Top.

spot utama
spot utama. google maps. sumber: Dedi Farodi

simak juga: sigembok hill top

Jalur yang dilalui cenderung menanjak, dengan kondisi jalan yang tidak selalu mulus serta tak begitu lebar. Setelah mewati hutan damar kamu pun akan berada di Bukit Sigemblong atau Tol Kayangan.

Karena jalurnya terus menanjak dan seakan tak berujung hingga tampak menuju langit. Kamu pun akan melewati dua pemandian air panas salah satunya ialah D’Qiano Hot Spring Waterpark.

Di pertigaan jalan Tugu Peringatan Tragedi Sinila belok ke kiri. Sekitar 3 km lagi kamu pun akan tiba di Telaga Merdada Dieng.

selanjutnya belok ke kanan, kemudian belok kiri untuk menuju Telaga Merdada. Sudah ada papan petunjuk yang akan mengarahkanmu menuju lokasi. Dari Gapura Telaga Merdada sekitar beberapa menit lagi.

Estimasi waktu dari Alun-Alun Bawang sekitar 45 menit, sedangkan rute dari Alun-Alun Banjarnegara tentunya dengan menuju Dieng, yang akan menempuh jarak sekitar 1,5 jam.

Harga Telaga Merdada Banjarnegara

  • Harga tiket masuk Telaga Merdada sangat murah, yakni sebesar Rp. 5.000,- per orang
  • Ditambah biaya parkir motor sebesar Rp. 2.000,-
  • Sedangkan untuk parkir mobil sebesar Rp. 5.000,-
dikelilingi bukit
dikelilingi bukit. google maps. sumber: Novem Lawalata

simak juga: d’qiano hot spring waterpark

Jam Buka Telaga Merdada

  • Jam buka Telaga Merdada setiap hari Senin hingga Minggu
  • Beroperasional mulai pukul 07.00 – 16.00

Fasilitas Telaga Merdada

Fasilitas yang ada di sekitar kawasan wisata Telaga Merdada diantaranya:

  • Taman yang luas,
  • Tempat untuk duduk-duduk,
  • Area parkir kendaraan,
  • Toilet,
  • Mushola,
  • Gazebo,
  • Warung makanan dan minuman,

Daya Tarik Telaga Merdada

1. Telaga Merdada Yang Lega

Wisata Telaga Merdada Dieng selalu ramai apalagi di akhir pekan atau ketika liburan telah tiba, areanya yang luas dengan menampilkan pemandangan alam yang sejuk menjadi daya tarik utamanya.

Air telaganya bersih, dimanfaatkan juga sebagai pengairan perkebunan atau ladang yang ada di sekitarnya. Maka jangan heran jika kamu melihat banyak pipa-pipa air di sekitar telaga.

telaga merdada
telaga merdada. google maps. sumber: Aryadi Darwanto

simak juga: padang savana dieng

Disebutkan di awal Telaga Merdada terbentuk akibat letusan Gunung Dieng, saking dahsyatnya ledakan hingga membuat lubang yang sangat besar.

Lambat laun lubang tersebut terisi oleh air hujan, hingga terbentuklah sebuah danau atau telaga seperti sekarang ini. Yupz, bener banget telaga yang satu ini airnya bukan dari mata air alami, sebagaimana danau atau telaga pada umumnya.

Karena merupakan kolam penampungan air hujan, otomatis Telaga Merdada tergantung pada musim. Jika musim hujan Telaga Merdada penuh berisi air, sedangkan di saat musim kemarau agak surut.

2. Ragam Wisata Telaga Merdada

Spot utama Telaga Merdada merupakan sebuah gazebo, tempat dimana pengunjung menikmati keindahan telaga dari dekat. Banyak pengunjung yang berfoto di depan gerbang maupun di jembatan menuju gazebo.

Selain itu ragam wisata lain yang dapat dilakukan ketika berlibur di Telaga Merdada diantaranya menikmati alam yang tersaji, hunting foto keren dengan keindahan alamnya, memancing dan kamu juga bisa mendirikan tenda di sekitar telaga.

Selain itu, Telaga Merdada juga sangat cocok untuk anak-anak beraktivitas, mereka dapat lari-lari di sekitar taman. Suasananya benar-benar cocok untuk siapa saja.

sudut taman di telaga merdada
sudut taman di telaga merdada. google maps. sumber: Lara Pamungkas

simak juga: surya yudha park

Legenda Telaga Merdada

Telaga Merdada memiliki sebuah legenda yang berkaitan dengan keserakahan dan nafsu manusia akan kejayaan dunia yang fana ini.

Dari sebuah legenda  cerita pewayangan, dimana Resi Gautama memiliki tiga orang anak yang bernama Guwarso, Guwarsi, dan Dewi Anjani.

Guwarso dan Guwarsi merupakan saudara kembar, ketika berburu ke dalam hutan mereka berhasil menangkap seekor rusa untuk kemudian dihadiahkan pada adiknya yang bernama Dewi Anjani.

Namun ternyata Dewi Anjani tak begitu tertarik dengan rusa yang kakak-kakaknya bawa, dan lebih sering berdiam diri di dalam kamar.

Karena penasaran Guwarso dan Guwarsi pun mengintip apa yang dilakukan oleh adiknya di dalam kamar, ternyata sang adik tengah mengamati sebuah benda yang terbungkus kain putih dan memancarkan cahaya keemasan.

Alangkah kagetnya Guwarso dan Guwarsi melihat sang adik mempunyai Cupu Manik Astagina, kekuatan yang dimilikinya sangat luar biasa. Perebutan diantara ketiganya pun tak dapat dielakkan lagi.

Sang ayah, Resi Gautama akhirnya mengetahui pertengkaran yang terjadi dengan anak-anaknya menanyakan pada istrinya dari manakah asal Cupu Manik Astagina itu.

Karena harus merahasiakannya, beliau pun hanya diam tidak menjawab pertanyaan tersebut. Hal tersebut tentunya membuat Resi Gautama marah, dan mengutuk istrinya menjadi batu.

patung ikonik
patung ikonik. google maps. sumber: Aryadi Darwanto

simak juga: sumur jalatunda

Sedangkan Cupu Manik Astagina dilemparkannya ke udara, dimana bagian bawah yang bernama Mardida jatuh ke tanah menjadi sebuah lubang yang sekarang bernama Telaga Merdada. Sedangkan bagian atasnya (Dringo) jatuh ke puncak bukit.

Guwarso dan Guwarsi masih penasaran dengan cupu manik yang jatuh ke tanah, ditambah mereka melihat cahaya yang terpancar. Namun setelah lama mencari, Cupu Manik Astagina pun tidak kunjung ditemukan.

Entah apa yang terjadi, saat keluar dari Telaga mereka berubah menjadi kera, Resi Gautama memberi nama mereka Subali dan Sugriwa.

Penutup

Legenda Telaga Merdada menjadi pengingat untuk kita agar menghindari sifat serakah dan menerima apa yang sudah menjadi takdir kita. Bener-bener spot hulang-healing terbaik, tenang, bermakna dan juga indah.