Curug Cipurut, Alternatif Wisata di Purwakarta

Saat ini pariwisata di Indonesia sedang berkembang dengan sangat pesat. Banyak kota-kota yang mulai menunjukkan betapa mereka memiliki keindahan yang tidak kalah dengan nama-nama seperti papua yang mempunyai raja ampatnya. Atau Yogyakarta yang punya keraton dan Malioboronya.

Purwakarta salah satu kabupaten di Jawa Barat yang juga sedang mengembangkan kawasan pariwisatanya. Terbukti dengan hadirnya Curug Cipurut yang mengesankan dan juga mengagumkan.

Dengan pemandangan alam yang begitu eksotis membuat Sobat Native yang datang dan berkunjung ke kawasan ini pasti ingin kembali lagi dan lagi ke tempat ini.

Curug Cipurut Main
Image by: @nyamlengranger

Asal – Usul Curug Cipurut

Menurut cerita para rakyat sekitar. Nama Curug Cipurut ini tidak lepas dari sebuah pohon yang konon katanya ada di sekitar Curug ini. Pohon tersebut tumbuh buah bernama buah purut. Buah ini seperti limus, hanya saja ukuran buah ini kecil.

Buah ini mengandung getah yang cukup banyak. Nah, getah ini yang sangat berbahaya untuk dikonsumsi karena mengandung racun yang mematikan. Oleh karena itu, warga sekitar tidak pernah tahu bagaimana rasanya buah ini. Tidak ada satu pun warga yang berani menyentuhnya.

Anehnya, saat ini buah purut ini sudah tidak ada lagi. Menghilang entah kemana. Banyak warga yang juga terkejut dengan hilangnya buah ini. Namanya juga sebuah cerita rakyat bisa dipercaya atau juga tidak.

Menurut cerita para warga, dahulu pernah ada orang yang hilang di kawasan ini. Entah bagaimana bisa seorang warga itu hilang begitu saja. Sudah lama dicari tetapi, tetap juga tidak ketemu. Sudah pula mengerahkan polisi dan anjing pelacak. Tetap saja, tidak ketemu. Banyak warga yang mengaitkannya dengan cerita-cerita mistis yang ada di curug ini.

Lihat juga: Tempat wisata di Purwakarta

Daya Tarik

Curug Cipurut Daya Tarik
Image by: @rahmadwardoyo

Baca juga; Review Giri Tirta Kahuripan

Curug Cipurut berada di kawasan Cagar Alam Gunung Burangrang. Dikelola oleh Balai konservasi sumber Daya Alam Jabar I. Untuk operasional lapangannya sendiri di kelola oleh penduduk Desa Wanayasa.

Luas area curug ini kurang lebih sekitar 4 hektar. Dengan jumlah air terjun mencapai 7 air terjun dalam satu aliran Curug Cipurut. Mengesankan bukan? Sayangnya dari 7 curug ini hanya ada 3 curug saja yang bisa diketahui. 4 curug lainnya berada di kawasan yang memang sulit dijangkau dan aksesnya belum dibuka. Karena, memang susahnya akses yang harus dibuka.

Tinggi Curug utama ini sekitar 25 meter. Disamping kanan dan kirinya terdapat dua buah curug yang cukup landai yang bisa dimanfaatkan sebagai papan seluncur untuk meluncur kedalam air yang cukup dingin. Sudah ketahuan kan, betapa asiknya bermain di Curug ini?

Curug Cipurut View
Image by: @fathianisya

Baca: info seputar Waduk Jatiluhur

Air-air ini mengalir diantara bebatuan-bebatuan yang tersusun sehingga menghadirkan sebuah pemandangan yang elok dan mengesankan. Sobat Native pun bisa memanfaatkan batu ini untuk mandi, atau sekedar membilas muka dan tangan dengan air. Bisa juga dipakai untuk duduk dan menikmati curug ini.

Untuk menikmati keindahan ini, Sobat Native harus menempuh perjalanan sekitar 1 km. Perjalanan yang memang cukup jauh dan melelahkan. Tetapi, jangan khawatir, tempat ini memiliki pemandangan perbukitan yang benar-benar luar biasa, esoktis dan juga pas untuk dijadikan sebuah spot foto. Berjalan sejauh 1 kilo pasti akan tersamarkan dengan eloknya alam disini.

Pada musim penghujan track ini cukup sulit dilalui karena, cukup licin. Jadi, Sobat Native harus benar-benar berhati-hati agar tidak terjatuh. Begitu pula dengan perlengkapan dan perbekalan yang dipunya. Dimana, sepanjang perjalanan Sobat Native tidak akan menemukan warung. Alangkah baiknya, sebelum jalan stock bekal sudah aman, mulai dari makanan dan juga air minum.

Dengan adanya dua curug ini Sobat Native bisa meluncur dan merasakan sensasi meluncur di kawasan alam yang begitu seru. Dijamin, Sobat Native akan ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi.

Bagi Sobat Native yang mempunyai jiwa petualang, Sobat Native bisa juga mencari curug yang ke 4 sampai dengan yang ke 7. Karena, keindahan curug ini tidak akan kalah indahnya dengan Curug utama. Karena, track yang harus dilalui masih berupa semak belukar yang memang harus dipenuhi dengan semangat jiwa petualang.

Curug Cipurut Road To
Image by: @thomasediyulianto

Baca juga: info seputar Waduk Cirata

Di kawasan ini, Sobat Native juga bisa mendirikan tenda dengan memanfaatkan arena camping ground. Jadi, tidak perlu harus mencari penginapan diluar. Sobat Native, bisa tidur dibawah langit Curug Cipurut dengan keindahannya yang sudah tidak diragukan lagi.

Mengenai kondisi tanah, kontur tanah di tempat ini memang sedikit tidak bersahabat. Oleh karena itu, Sobat Native harus benar-benar berhati-hati dan menggunakan sandal yang benar benar kuat hingga tidak jatuh dan terus bertahan hingga sampai tempat tujuan.

Konidisi alam yang memang masih asri ini membuat curug ini memang wajib untuk dikunjungi. Sobat Native benar-benar akan diajak berpetualang menyusuri hutan yang tak biasa

Salah satu yang harus diperhatikan juga adalah mengenai suhu yang bisa berubah-rubah sewaktu-waktu. Jadi, Sobat Native akan sulit menentukan cuaca di pagi hari, siang hari, atau sore hari. Soal kabut sangat tidak menentu turunnya. Tempat ini memang sangat sulit untuk ditebak.

Rute, Lokasi, Harga Tiket Masuk

Alamat Curug ini berada di Desa Sumurugul, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Perjalanan bisa dilakukan dari Kabupaten Purwakarta. Dengan jarak tempuh kurang lebih 30 kilometer atau 1 jam perjalanan menuju ke kecamatan Wanayasa.

Curug Cipurut View 1
Image by: @thomasediyulianto

Sobat Native bisa memilih rute Kota Purwakarta – Kecamatan Wanayasa – belokkan kendaraan menuju ke Kecamatan Bojong. Setelah berjalan kurang lebih 500 meter akan ada pertigaan menuju Desa Sumurugul. Belokkan kendaraan Sobat Native menuju kearah kiri

Dari Kecamatan Wanayasa masih harus kearah selatan dengan jarak 3 kilometer. Saat memasuki kawasan Wanayasa, jalanan akan semakin menyempit, jalanan semakin menanjak tinggi dengan sudut kemiringan yang menggemaskan. Jadi, Sobat Native harus bisa membawa situasi bila berjalan di tanjakan ini.

Sobat Native juga bisa menggunakan Transportasi umum. Dimana dari pusat kota Purwakarta menuju ke Terminal Simpang. Kemudian, naik angkutan umum atau mini bus menuju ke wilayah Wanayasa. Sampai di terminal Wanayasa bisa turun dan berganti dengan angkutan desa menuju ke Desa Sumurugul.

Harga tiket masuk untuk bisa menikmati kawasan ini tidaklah mahal hanya membayar sekitar 10 ribu rupiah saja. Bagaimana, murah bukan? Untuk nuansa alam yang sanggup melelehkan mata yang memandang.

Curug Cipurut Hutan Pinus
Image by: @itsilmi

Video Curug Cipurut

https://www.youtube.com/watch?v=2hvHcFj_2zk

Berada di kawasan ini memang sangat menyenangkan hingga Sobat Native lupa yang pulang terlalu malam, Sobat Native bisa memanfaatkan beberapa hotel, penginapan, villa yang bisa dipesan jauh-jauh hari.

Curug Cipurut adalah sebuah kawasan yang tidak boleh untuk dilewatkan sedikit pun. Walaupun, harus lelah-lelah terlebih dahulu namun, pasti akan bersenang-senang kemudian. Bagaimana, kapan Sobat akan datang kesini?