Rammang-Rammang, Pesona Belantara Karst Terbesar Ketiga di Dunia

Rammang-Rammang ternyata merupakan kawasan pegunungan karst terbesar ketiga di dunia. Selain itu, kawasan ini juga merupakan area wisata alam yang cukup lengkap. Pengunjunga bisa mendapati berbagai spot menarik yang ada semisal sungai dan kampung adat.

Rammang-Rammang merupakan kawasan gugusan pegunungan karst di Maros. Kawasan ini merupakan kompleks Karst terbesar ketiga di Dunia.
Rammang-Rammang. Image via: tribunnews.com

Rammang-rammang sendiri merupakan istilah dari bahasa makassar yang bermakna awan atau kabut. Penamaan Rammang-Rammang untuk kawasan ini kemungkinan besar besar didasarkan pada kondisi alam yang sering diselimuti kabut tebal atau awan di kala pagi hari.

Terdapat begitu banyak pilihan tempat wisata yang bisa pengunjung datangi di kala berkunjung ke Rammang-rammang diantaranya adalah Telaga Bidadari, Taman Hutan Batu Kapur, Gua Telapak Tangan, Gua Bulu Karaka, Sungai Pute, Telaga Bidadari, dan Kampung Berua.

Kemudian, Kampung Berua adalah area yang paling sering didatangi . Untuk mencapai lokasi kampung ini pengunjung harus melakukan perjalanan menaiki perahu motor kecil menyusuri sunagi Pute. Dan untuk memulai perjalanan ini pengunjung bisa memulainya dari Dermaga Rammang-rammang di hulu sungai tersebut.

Jalan kayu di desa Berau, salahs atu ojek wisata di area Rammang rammang
Jalan kayu. Image via: rismaratnasari15

Simak Juga: Ragam Wisata Maros

Lokasi Rammang-Rammang

Lokasi Rammang-Rammang tidak sulit dicapai, karena letaknya di jalur antara Kota Makassar dengan Tana Toraja, tepatnya di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Hanya saja, untuk mencapai tempat ini memang memerlukan usaha yang lebih karena pengunjung harus menyeberangi sungai dengan kapal.

Rute Menuju Rammang-Rammang

Sebagai jalur yang menyambung dua destinasi wisata besar, rammang-rammang sudah pasti tidak sulit untuk mencapainya. Jika ingin berkunjung dengan mobil pribadi, dari Kota Makassar bisa mengarahkan kendaraan lewat jalur menuju Maros.

Jalur paling mudah adalah dengan mengikuti rute angkutan umum Pangkep. Rute ini akan melewati Bandara Internasional Sultan Hassanudin, kemudian melintasi pertigaan Semen Bosowa. Dari pertigaan itu, arahkan kendaraan ke kiri untuk menuju dermaga Salenrang.

Dermaga ramang-ramang.
Dermaga ramang-ramang. Image via: tribunnews.com

Mobil atau motor bisa kita titipkan di dermaga ini untuk melanjutkan perjalanan dengan kapal.

Sedangkan jika kita memilih angkutan umum, mulailah perjalanan dari Kota Makassar dengan menggunakan pete-pete, sebutan untuk angkutan kota di Makassar, yang menuju Pangkep. Pengunjung bisa turun di pertigaan Semen Bosowa. Selanjutnya berjalan kaki sebentar menuju dermaga Selenrang.

Dermaga Selenrang menyediakan kapal-kapal wisata yang tarifnya sekitar Rp 200.000 untuk kapasitas hingga empat orang dan Rp 250.000 untuk kapal berkapasitas hingga 7 orang. Jika datang dengan kelompok lebih besar, ada baiknya menyewa kapal yang berkapasitas hingga 10 orang dengan tarif sekitar Rp 300.000.

Jam Buka Rammang-Rammang

Di dalam kawasan ada perkampungan yang didiami warga lokal. Meski penyewaan perahu untuk akses menuju dalam itu masih terbatas, tapi memang operasionalnya tetap berlangsung selama 24 jam

Tiket Rammang-Rammang

Sesampainya di dermaga Rammang-Rammang, pengunjung akan menjumpai loket penjualan tiket masuk seharga Rp 2.500 per orang.

Fasilitas Rammang-Rammang

Fasilitas penunjang di Rammang-Rammangada tersedia Kafe dan penginapan terapung
Fasilitas penginapan. Image via: traveltodayindonesia.com

Simak Juga: Kampung Berua di Kaki Rammang-Rammang

Fasilitas penunjang ada tersedia Kafe dan penginapan. Kafe sederhana milik warga lokal ini tidak hanya menyiapkan tempat makan dan minum yang cukup eksklusif dengan harga murah, tapi juga penginapan yang cukup unik dan bernuansa alam.

Penginapan yang ada berbentuk gubuk kecil dengan fasilitas tempat tidur, kamar mandi, dan ruangan yang sejuk. Tarifnya Rp 350.000 per malam.

Daya Tarik Rammang-Rammang

Rammang-Rammang menawarkan banyak tempat wisata yang bisa kamu kunjungi, seperti Telaga Bidadari, Taman Hutan Batu Kapur, Gua Telapak Tangan, Gua Bulu Karaka, Sungai Pute, dan Kampung Berua.

  1. Sungai Pute

Untuk mengunjungi Rammang Rammang pengunjung harus menggunakan jasa perahu. Katinting, demikian istilah warga lokal menyebut perahu kecil untuk mengarungi sungai pute ini.
Katinting Sungai Pute. Image via: anekawisatanusantara

Sungai Pute merupakan akses jalan yang harus dilalui para wisatwan yang hendak berkunjung ka Rammang-Rammang. Maka dari itu, perahu kecil yang disebut Katinting pun telah disediakan sebagi moda transportasinya. Sungai yang mengandung makna putih ini mengalir diantara bebatuan karst.

Namun, sungai ini bukan lah sekedar rute yang harus dilalui oleh pengunjung saja. Hal ini dikarenakan sungai ini memiliki pesona alam yang sangat mengagumkan, maka dari itu perjalanan ini akan terasa seperti rekreasi. Berbagai tanaman khas seperti Nipah dan Bakau tak ayalnya akan menyambut para wisatawan yang melintasi area ini.

Selain itu, rute sungai yang bervariasi semakin menmbah keseruan perjalanan ini. Papan-papan penunjuk yang bertuliskan -belok kanan dan kiri- serta -awas batu- seakan merupakan isyarat bahwa perjalan ini bukanlah sebuah  perjalanan biasa melainkan sebuah petualangan.

  1. Kampung Berua

Sebagai kampung yang dikelilingi bukit karst, maka sudah barang tentu akan tampak seperti cekungan. Keindahannya pun dimulai dari jalan papan yang dibuat oleh warga sekitar
Kampung Berua. Image via: c.mi.com

Simak Juga: Bertualang di Jalur Sungai Pute

Adanya cekungan dinding batuan di sekitar aliran sungai di jadikan sebuah tanda sebagai pintu masuk kampung berua. sudah bertahan-tahun silam, kampung berua merupakan danau yang besar, yang berada di tengah perbukitan Karst. Hal ini d buktikan oleh banyaknya peninggalan dan bukti arkeolog yang mendukung.

Karena letak kampung yang di kelilingin bukit Karst, maka sudah pasti kampung ini terlihat seperti cekungan. Keindahan nya semakin tercipta dengan adanya jalan papan yang di buat oleh warga. Bahkan tak jarang bagian jalan ini d jadikan sebagai spot foto oleh para pengunjung yang datang.

Pada bagian sisi kiri jalan papan, terdapat 3~4 Deretan rumah panggung suku bugis. Lalu di bagian kanannya terlihat hamparan bentangan perak-petak sawah juga ada beberapa petaktanaman perairan yang di budidayakan. Jumlah rumah panggung yang ada di kampung berua tidaklah banyak, bahkan mungkin kurang dari 10 rumah. Dan letak nya pun terpencar, ataran rumah satu dan yang lainnya.

Daya tarik inilah yang menjadikan salah satu keun ikan dayatarik tersendiri dari kampung ini. Bukan hanya pemandangan bukit Karst yang memanjakan mata, tapi juga kearifan lokal ya yang masih terjaga.

telaga di rammang rammang
Telaga. Image via: travelxism.com
  1. Telaga Bidadari

Pada saat perjalanan menyusuri sungai pute, pengunjung akan melewati sebuah dermaga kecil dengan tulisan Dermaga Telaga Bidadari. Dermaga ini merupakan titik awal untuk menuju ke telaga yang berada di tengah bukit kapur, yakni telaga Bidadari.

Penamaan telaga Bidadari ini merujuk pada sebuah cerita yang menyebutkan bahwa tempat ini merupakan area dimana bidadari mandi. Selain itu, karena tempatnya sedikit tersembunyi serta diapit oleh bukit batuan karst yang tinggi dianggap sangat cocok untuk tempat mandi para bidadari.

  1. Situs Pasaung

Peyunjuk arah ke situ sprasejarah rammang-rammang
Petunjuk arah ke situs. Image via: liadjabir.com

Simak Juga: Sejarah 12.000 tahun di Gua Telapak Tangan Kalimantan

Salah satu tempat yang memiliki sejarah cukup menarik yang ada di Kampung Berua adalah situs Pesaung. Pesaung sendri dalam bahasa Makassar memiliki makna menyabung. Penamaan tersebut tak lepas dari sering digunakannya tempat ini sebagi area untuk menyabung ayam.

Selain itu, di kawasan situs pesaung ini juga terdapat peninggalan prasejarah lainnya berupa lukisan pada dinding goa. Lukisan-lukisan terssebut diperkirakan berusia sekitar 15,000 sampai 20,000 tahun. Lukisan yang terdapat di goa tersebut merupakan gambar telapak tangan manusia dengan warna merah.

Selanjutnya, pada bagian dinding lainnya juga terdapat lukisan dengan gambar menyerupai seekor kingkong. Maka dari itu tak heran jika area ini pun kerap dijuluki dengan nama Kingkong Stone. Peninggalan-peninggalan ini tentunya menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat para wisatwan berkunjung ke Rammang-Rammang.

Karst Rammang-Rammang dari kejauhan
Karst Rammang-Rammang. Image via: lolakarlina

Tips Mengunjungi Rammang-Rammang

Menikamati sunset di kawasan Rammang-Rammang memang sanagt mengasyikan karena panoramanya sangat mengagumkan. Maka dari itu datanglah sepagi mungkin agar tidak terlewatkan momen ini.

Kemudian, mengingat Rammang-Rammang merupakan objek wisata alam maka perlengkapilah diri dengan pakaian serta alas kaki yang sesuai. Selain mengurangi resiko cedera hal ini juuga akan membuat nyaman.

Bagi pengunjung yang hendak melakukan aktivitas trekking pada siang hari pastikan untuk memakai topi serta kalau perlu pakailah sunblock.

hutan batu di kompleks karst Rammang-rammang
Hutan Batu. Image via: travelingkuy.com

Simak Juga: Pantai Asmoro, raja ampat nya Malang

Objek Wisata Dekat Rammang-Rammang

Selain Rammang-Rammang, Maros juga punya kawasan kawasan Karst lainnya yakni  Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung yangterletak di Sulawesi Selatan. Kawasan karst yang satu ini sngat terkanal akan stalaktit dan stalakmit  indah yang berada di goa-goa sekitar taman Nasional. Selain itu area ini pun merupakan habitat bagi berbagai macam kupu-kupu.

Unutk air terjun, Maros memiliki Air Terjun Lacolla yang memilki tujuh tingkatan. Pada empat tingkatan pertama biasanya pengunjung akan ramai berfoto ria katrena pemandangan alamnya yang mengagumkan. tingkatan ini pun merupakan area yang paling populer. kemudian 3 tingkatan lainnya berada sedikit agak jauh dari lokasi yang tadi.

Demikianlah sedikit paparan mengenai keindahan Rammang-Rammang. Semoga bisa kamu jadikan referensi liburan kamu ya.

Selamat berlibur!!