Dari tempat Watu Payung Turunan tampak pemandangan alam seperti sungai dan pepohonan. Terdapat sebuah gardu pandang yang khusus digunakan untuk menikmati pemandangan alam dari atas perbukitan.

Keunikan yang menjadi ciri khas tempat ini adalah sebuah batu besar yang berbentuk seperti payung. Nama Watu Payung sendiri diambil dari bentuk batu yang unik berbentuk payung besar. Sedangkan Geoforest Watu Payung Turunan merupakan nama trend yang digunakan belakangan ini.
Berkat kreatifitas tanpa batas lokasi yang awalnya hanya perbukitan ini menjadi tempat wisata yang hits di kalangan wisatawan. Sentuhan artistik tangan-tangan kreatif warga Jogja yang berbaur keindahan alam sekitar. Hal tersebut membuat tempat ini sangat digemari.
Jika berbicara mengenai pemandangan yang ditawarkannya, bisa dibilang tidak kalah cantik dengan wisata bukit yang lain. Di Geoforest ini pengunjung akan dapati pemandangan yang indah ditambah berbagai spot foto kece.
Di Watu Payung Turunan juga bisa menjadi tempat yang sangat cocok untuk menikmati sunrise dan juga sunset.

Simak juga: Pantai krakal Gunung Kidul
Lokasi Watu Payung Turunan
Wisata perbukitan Gunungkidul Watu Payung Turunan ini berada di Dusun Turunan, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta.
Dari Obek populer Jogja pantai Ngaluran, jarak ke lokasi wisata ini sekitar 21 kilometer serta waktu tempuh 40 menit.
Rute Menuju Watu Payung Turunan
Bagi pengunjung yang hendak mengunjungi lokasi perbukitan indah Watu Payung Turunan bisa memilih salah satu dari 2 rute berikut.
Pilihan pertama, pengunjung bisa melalui daerah Playen, dari pusat kota Yogyakarta mengarah ke Kecamatan Playen lalu ke wisata air terjun Sri Gethuk. Ada pertigaan pilih jalur menuju ke desa Banyusoca. Dari sini ambil ke arah kiri menuju pedukuhan Turunan dan Gaded.

Pilihan kedua bisa melalui Nawungan, Imogiri, Silut dan Bantul. Dari arah Silut lanjutkan perjalanan menuju ke arah Panggang melalui Nawungan, Imogiri. Setelah melewati sekolahan SPN, ketemu pertigaan Bibal. Dari situ jalur ke arah Pedukuhan Turunan. Sekitar dua kilometer dari sana sudah sampai pintu gerbang wisata yang berada di sisi sebelah kiri.
Jam Buka Watu Payung Turunan
Nengenai jam buka wisata, sementara ini pengunjung dapat mengunjungi kawasan Lokasi wisata Watu Payung Turunan setiap hari. Yakni sejak pukul 04.45 hingga 21.00 WIB.
Tiket Watu Payung Turunan
Sebab wisata Gunungkidul ini masih tergolong baru, belum ada peresmian dari pemerintah pusat, jadi masuk kesana masih gratis.
Pengunjung hanya diminta membayar biaya parkir kendaraan saja.

SImak juga: Pesona Air Terjun Kapas Biru
Fasilitas Watu Payung Turunan
Bukan hanya melulu mengandalkan spot foto berupa gardu pandangan saja. Soal fasilitas pendukung, juga diperhatikan oleh pengelola. Di Watu Payung Turunan ada gazebo-gazebo sebagai lokasi istirahat sembari menikmati keindahan alam.
Untuk fasilitas penunjang kenyamanan pengunjung lainnya, tersedia area parkir aman nan luas, mushola, kamar mandi, warung makanan dan lain-lain.
Daya Tarik Watu Payung Turunan
-
Panorama Alam

Bukan hanya sekedar cerita kalau pesona alam yang dijanjikan oleh wisata Watu Payung Turunan Girisuko sungguh memesona. Terdapat hamparan perbukitan hijau yang pastinya akan menenangkan bagi siapa saja yang memandang.
Pengunjung juga bisa menikmati indahnya langit dari ketinggian. Akan terlihat panorama alam perbukitan Gunungkidul yang memukau. Terlebih saat pagi hari, kawasan perbukitan ini akan diselimuti oleh awan putih tebal yang tampak seperti selimut.
Sangat eksotis dan memukau siapa saja yang memandang. Ketika siang hari, pengunjung bisa nikmati hembusan angin sepoi-sepoi yang akan menyejukkan jiwa dan raga.
-
Perbukitan yang Segar dan Alami

Simak juga: Desa Dataran Tinggi Ranu Pani
Di samping pemandangan bukit yang menawan. Ada juga pemandangan sungai Oya yang membelah kawasan hijau tersebut sehingga terlihat sangat indah. Selain itu, kawasan wisata ini pun juga masih sangat asri.
Udara yang sejuk khas perbukitan akan memanjakan setiap pengunjung yang datang. Nuansa yang akan terlihat adalah anda akan berasa di negri di atas awan. Bagi pengunjung yang berkunjung di pagi hari, jika beruntung bisa menemukan moment menikmati sunrise yang diselimuti gumpalan kabut lembut.
Di sore harinya, jika cuaca terang anda bisa melihat pesona senja langit Gunung Kidul yang berwarna merah.
-
Spot Foto instagenic

Geoforest Watu Payung ini juga memiliki angle foto yang favorit banget, yaitu ketika pagi hari dengan Sunrise-nya, dan juga ketika sore hari dengan Sunset-nya. Pada momen-momen tersebut, panorama alam nampak begitu eksotis.
Maka tak heran bila tempat seperti ini menjadi spot favorit untuk berburu foto bagi para fotografer. Apalagi dengan adanya gardu pandang yang bagus banget, tentu semakin menambah kesan istimewa untuk wisata ini.
Lebih dari itu, wisata Watupayung juga menawarkan sejumlah spot foto yang sangat instagenic. Pengunjung bisa mencoba untuk selfie dan foto dengan bakcground nuansa alam yang asri. Tersedia banyak spot foto yang memang khusus digunakan untuk berfoto di sini.
Untuk spot foto, terdapat 3 titik lokasi yang sangat rekomended untuk dicoba di sini. Setiap spot foto memiliki keunikan tersendiri. Jadi pastikan mencoba semua spot foto yang tersedia.
-
Hutan Lindung

Simak juga: Desa Tua Desa Sawai
Di samping sebagai kawasan wisata, daerah Gunungkidul ini juga termasuk salah satu area Geoforest atau disebut juga hutan konservasi di DIY.
Jadi, dari puncak ketinggian pengunjung bisa melihat perbukitan Sewu yang dibelah oleh sungai oya di sepanjang hutan. Sungai tersebut juga digunakan sekaligus sebagai pembatas antara Kabupaten Bantul dan Gunungkidul.
Tips Mengunjungi Watu Payung Turunan
Jika ingin berkunjung ke Geoforest Watu Payung Turunan Gunungkidul, ada baiknya memperhatikan 4 tips berikut:
- Datang sesaat setelah subuh
Panorama yang tersaji di Geoforest Watu Payung Turunan memang tetaplah indah, meski dikunjungi pada siang hari. Namun di pagi hari, pesona keindahan di sini seolah semakin menjadi-jadi.

- Datang saat peralihan musim hujan menuju kemarau
Peralihan musim hujan menuju kemarau. Biasanya, siklus tahunan itu terjadi sekitar bulan Mei sampai pertengahan Juni. Menjelang musim kemarau, biasanya pagi cenderung lebih cerah sehingga kemungkinan terlihatnya matahari terbit akan lebih besar. Selain itu, kondisi yang masih belum terlalu kering membuat pepohonan masih menghijau dan aliran Sungai Oya masih ada.
- Bawa kamera
Semua keindahan yang tersaji di Geoforest Watu Payung Turunan tentu sangat disayangkan jika tidak sampai diabadikan. Menjadi aktivitas lazim saat berwisata masa kini, berfoto juga pas dilakukan di sini karena keindahan yang tersaji.
- Menjaga kebersihan dan fasilitas yang ada
Beberapa ornamen telah ditambahkan oleh pengelola di spot-spot yang menyajikan keindahan pemandangan. Oleh karena itu, hendaknya tetap menjaga ornamen itu agar tidak rusak seperti mematuhi jumlah maksimum.

Simak juga: Indahnya Pulau Angso Duo
Objek Wisata Dekat Watu Payung Turunan
Masih di lokasi yang berdekatan, terdapat Bukit Penguk Kediwung. Namun karena jalan yang melingkar 2 lokasi yang terpisah hanya 3 km ini menjadi berjarak tempuh hingga 23 km. lokasi ini memiliki berbagai macam spot keren untuk berfoto selfie.
Pengelola Wisata Bukit Panguk Kediwung terus menambah spot foto untuk bahan potret yang begitu exsotik. Yang menjadi icon di wisata ini adalah gardu pandang yang unik dengan latar belakang hamparan pepohonan hijau asri dan sungai.
Dalam jarak 22 km terdapat pantai populer Pantai Gesing. Pantai Gesing cocok buat yang ingin mencari makanan sea food. Di tempat ini terdapat tempat pelelangan ikan, serta berbagai macam makanan olahan produk laut.
Penyuka fotografi juga jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen para nelayan yang hendak melaut atau baru saja pulang melaut. Atau untuk memotret goresan alam di tebing-tebing yang ekstotik.
Kurang lebih seperti itu artikel tentang Review Wisata Geoforest Watu Payung Turunan Gunungkidul, semoga bermanfaat.
Selamat Liburan.