Lawang Sewu, Wisata Mistis dan Sejarah di Semarang

Berkunjung ke Semarang memang menyenangkan. Karena, kawasan ini punya beberapa tempat pariwisata yang kece dan punya banyak spot foto yang aduhai. Tidak hanya itu saja, Semarang juga punya wahana misteri alami yang bikin bulu kudu bergoyang kesana kemari. Tetapi tetap saja dikunjungi karena mempunyai kawasan spot genic.

Objek wisata tersebut adalah Lawang Sewu. Bagi sebagian sobat native pasti sudah tahu dan sudah mendengar tentang berbagai cerita soal Lawang Sewu. Ada yang bilang indah nan esoktis, ada juga yang bilang menakutkan. Baiklah, kita langsung saja jelajahi kawasan ini dan buktikan apakah tempat ini banyak penunggunya atau memang indah saja?

Lawangsewu Front Nite
Image via: www.instagram.com/fachreizy_

Simak juga: review wisata Puri Maerokoco

Tentang Lawang Sewu

Perlu diketahui bahwa kawasan ini juga dijadikan sebagai spot prewedding. Banyak sekali sobat native yang memilih kawasan ini karena nuansa klasik nan elegan yang dihadirkan dari setiap sudut Lawang Sewu.

Sebelum menjadi kawasan pariwisata, tempat ini dijadikan sebagai kantor NIS. Gedung ini di bangun pada tahun 1904 dan selesei pada tahun 1907. Waktu yang cukup lama untuk kawasan yang megah seperti yang sekarang dapat dilihat ini.

Menariknya dari bangunan ini adalah seluruh bangunan yang ada di Lawang Sewu di desain oleh orang Eropa. Tidak hanya itu saja, seluruh bahan bangunannya pun diambil langsung dari Eropa. Mulai dari yang kecil hingga yang besar.

Lawangsewu Legend
Image via: www.instagram.com/genwi.australia

Nah, dari perusahaan inilah perusahaan kereta api berdiri dengan dibangunnya rel pertama kali pada 17 Juni 1864. Selain itu, NIS juga membangun stasiun pertama yaitu stasiun Kemiren di Semarang. Sayangnya, stasiun ini harus tutup pada tahun 1905 karena sering terendam banjir rob.

Baca: info seputar Rawa Pening

Jejak Sejarah

Setelah kemerdekaan gedung ini digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Indonesia yang menjadi cikal bakal PT. Kereta Api Indonesia.

Gedung ini pun dijadikan sebagai lokasi pertempuran antara Indonesia melawan Jepang. Rakyat Indonesia waktu itu mencoba untuk mempertahankan kawasan ini agar tidak jatuh ke tangan Jepang.

Tempat Angker

Pada masa penjajahan, Jepang merubah fungsi lorong bawah menjadi penjara dan ruang penyiksaan. Konon, banyak prajurit yang disiksa dan mati di lorong ini. Itulah mengapa banyak yang bilang bila Lawang Sewu ini termasuk kawasan yang paling angker. Karena pada zaman dahulu kawasan Lawang Sewu digunakan sebagai tempat penyiksaan dan kuburan bagi para pejuang.

Pada pemerintahan Belanda lorong bawah tanah ini sudah dijadikan sebagai kawasan penjara, hanya saja pada zaman penjajahan Jepang, berbagai macam penyiksaan yang bisa dibilang sangat kejam terjadi berulang-ulang.

Disini ada sumur tua yang berada di halaman gedung. Konon katanya dari sumur tua ini kerap terdengar suara teriakan, kesakitan, ketakutan, tangisan, minta tolong dan berbagai macam hal lainnya. Anehnya lagi, sumur tersebut di kunci.

Baca: review wisata Candi Gedong Songo

Daya Pikat lawang Sewu

Kawasan ini diberi nama Lawang Sewu lantaran jumlah pintunya yang berjumlah seribu. Jika, dihitung jumlah lubang pintunya ada 429 buah. Bila dihitung bersama dengan daun pintunya maka, berjumlah 1.200 buah. Oleh karena itu, gedung ini dinamakan sebagai Lawang Sewu.

Keunikan dan ciri khas utama dari kawasan ini adalah jumlah pintunya yang sangat banyak. Biasanya pintu-pintu ini dijadikan sebagai salah satu spot foto yang sangat menarik. Dengan background pintu-pintu nan mengesankan.

Lawangsewu Doors
Image via: www.instagram.com/ayuningtiyasnurina
Lawangsewu Doors 1
Image via: www.instagram.com/ochienez

Simak: info seputar Umbul Sidomukti

Perlu diakui bila arsitektur kawasan ini memang sangat mengesankan. Sobat native akan disuguhkan dengan pesona belanda kuno yang sangat terlihat. Selain itu, sobat native juga bisa belajar mengenai kereta api.

Mengapa kereta api? Karena, Lawang Sewu sebenarnya adalah museum kereta api. Jadi, sobat native akan disuguhkan dengan sejarah kereta api dari awal hingga yang terbaru. Bagaimana kereta api dibangun, semuanya akan dikupas tuntas di kawasan ini.

Sebagai salah satu bukti bahwa kawasan ini adalah sebuah museum. Sobat native akan disuguhkan dengan lokomotif berwarna hitam kuno. Pembuatan tahun 1908 dan beroperasi tahun 1980. Saat ini sudah pensiun dan dijadikan sebagai ikon wisata Lawang Sewu.

Lawangsewu Train
Image via: www.instagram.com/lala_zahra97

Baca juga: daftar tempat wisata di Semarang

Apabila ingin esoktis dan romantis lagi, sobat native bisa datang ke tempat ini malam hari. Karena lampu-lampu di kawasan ini sungguh sangat mengesankan, menarik setiap orang untuk datang dan mengambil foto serta gambar.

Jangan lupa sobat native, Lawang Sewu adalah kawasan yang cukup angker dengan berbagai kisah mistis didalamnya. Bahkan, kisah ini pun sudah terbukti nyata. Oleh karena itu disarankan agar tidak melamun saat berada di dalam agar sobat native tidak kerasukan.

Demi menjaga keamanan dari hal yang tidak diinginkan, sobat native bisa mematuhi segala aturan yang ada. Setidaknya sobat native bisa mengurangi resiko yang seharusnya tidak perlu terjadi saat berada di kawasan ini.

Disarankan pula untuk datang ramai-ramai. Agar suasana mistis tidak hadir saat sobat travel sedang melakukan perjalanan ke setiap sudut Lawang Sewu. Lebih baik pula untuk menyewa tour guide agar lebih nyaman dan aman dalam menjelajah kawasan ini. Setidaknya tour guide ini bisa menjaga sobat native.

Lawangsewu Park Nite
Image via: www.instagram.com/very.eyes

Alamat Dan Rute Lokasi

Alamat Lokasi kawasan ini berada di Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang, Jawa tengah. Letaknya tepat berada di Tugu Muda, sehingga menjadi objek wisata yang paling mudah untuk dikunjungi dari arah mana pun. Dengan menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan transportasi umum.

Bagi sobat native yang memilih naik kendaraan pribadi yang berasal dari Jogja/Solo bisa menempuh jalur ke Bawen, kemudian masuk ke daerah Ungaran. Arahkan kendaraan menuju ke Banyumanik, lalu ke Jatingaleh, selanjutnya ke Krapyak. Lanjutkan perjalanan menuju ke Jalan Siliwangi.

Dari Jalan Kalibanteng menuju ke Jalan Sudirman. Lurus terus hingga sampai di Jalan Indraprasta. Ke kiri dengan masuk ke Jalan MGR. Sugiyopranoto. Selanjutnya, masuki bundaran dan Lawang Sewu ada di sebelah kiri.

Bagi yang ingin menggunakan transportasi umum, baik dari Stasiun Semarang Poncol atau Tawang, sobat native bisa menggunakan Bus Trans Semarang. Dan turun tepat di depan pintu masuk dari kawasan ini.

Harga Tiket Masuk

Harga Tiket masuk kawasan ini pun cukup murah, hanya dengan 10 ribu rupiah saja sobat native bisa menikmati kawasan ini. jika membutuhkan tour guide sobat native akan menambah biaya sebesar 30 ribu rupiah. Untuk usia 3 sampai 12 tahun tetap diwajibkan membayar sebesar 5 ribu rupiah,

Untuk jam operasional kawasan ini akan buka pada pukul 7 pagi dan akan tutup pada pukul 9 malam. Waktu yang cukup panjang bagi sobat native yang ingin menikmati kawasan ini baik untuk foto-foto atau ingin uji nyali.

Video Lawang Sewu

Lawang Sewu adalah saksi dari sejarah panjang perkeretaapian Indonesia yang sangat mengesankan. Banyak hal dan sudut yang bisa dilihat apabila sobat native datang ke tempat ini. Kawasannya yang mudah dijangkau membuat semua orang tidak ada alasan untuk tidak berkunjung ke sini. Ayo nikmati kawasan ini bersama dengan keluarga, teman, dan sahabat.