Pulau Rubiah, Pesona Bawah Laut Di Aceh Yang Bersejarah

Pulau Rubiah salah satu wujud pesona keindahan Aceh yang berlokasi di Kota Sabang Provinsi Aceh sebelah barat laut dari Pulau Weh.

Wisata Pulau Rubiah menawarkan keindahan bawah laut, serta sensasi berada di pulau eksotis namun tidak berpenghuni.

Pulau Rubiah sering juga disebut sebagai pulau kerajaan bawah laut. Istilah tersebut lahir sebagai bentuk gambaran keindahan serta berjuta potensi bawah laut yang dimiliki oleh Pulau Rubiah.

Keindahan Bawah Laut
Keindahan Bawah Laut. google maps. sumber: muhammad alkhairi

Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau – pulau, menjadi arti tentang berjajarnya keindahan pulau-pulau yang ada di Indonesia. Bermula dari Sabang, yaitu keindahan Pulau Rubiah.

Berikut ulasan Pulau Rubiah mulai dari sejarah hingga biaya nyebrangnya:

Lokasi Pulau Rubiah

Terletak di Kota Sabang Provinsi Aceh. Kota Sabang adalah sebuah kota yang terletak di bagian utara Kota Banda Aceh, dan Kota Sabang berada di Pulau Weh.

Rute Menuju Lokasi Pulau Rubiah

Jika perjalanan anda dimulai dari Kota Banda Aceh, maka tinggal menuju ke Pelabuhan Ulee Lheue. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di pelabuhan tersebut kurang lebih 2 jam.

Setelah dari Pelabuhan Ulee Lheue, rute yang harus ditempuh selanjutnya adalah menuju Pelabuhan Balohan yang terletak di Pulau Weh. Kapal Ferry biasanya menjadi armada utama penyebrangan menuju Pulau Weh.

Setelah sampai di Pulau Weh, rute selanjutnya adalah menuju Pantai Iboih. Di Pulau Weh para wisatawan diberikan dua pilihan untuk sampai di Pulau Iboih. Pertama menyewa kendaraan. Ke Dua, dengan naik kendaraan umum.

Dermaga Pulau Rubiah
Dermaga Pulau Rubiah. google maps. sumber: niza zulfan

Pantai Iboih menjadi lokasi terakhir sebelum ke Pulau Rubiah. Namun jadwal penyebrangan menuju Pulau Rubiah hanya ada dua kali dalam sehari. Jadi diharapkan para pengunjung mengetahui jadwal penyebrangan dari Pantai Iboih menuju ke Pulau Rubiah.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pulau Rubiah dari Pantai Iboih sekitar 10 menit.

Biaya Nyebrang Ke Pulau Rubiah

Tiket masuk Pantai Iboih sebesar Rp. 10.000,- per orang. Sedangkan tiket ke Pulau Rubiah sebetulnya gratis. Para wisatawan hanya mengeluarkan uang untuk biaya transportasi menuju pulau tersebut.

Biaya yang mesti dikeluarkan dari Pantai Iboih menuju ke Pulau Rubiah berkisar dari Rp. 150.000 sampai Rp. 700.000.

Daya Tarik Pulau Rubiah

Ragam spot wisata di Pulau Rubiah menjadi salah satu daya tarik yang dimilikinya, diantaranya :

1. Snorkeling / Diving

Traveller yang hobi snorkeling / diving, tidak lengkap rasanya jika tidak menjajal keindahan bawah laut Pulau Rubiah.

Selain karena airnya yang jernih, banyaknya biota laut baik itu ikan, tumbuhan, maupun karang menjadi pelengkap kesempurnaan snorkeling.

Banyaknya biota laut yang hidup terutama ikan, menjadi tujuan utama bagi para penyelam yang datang untuk mengabadikannya melalui kamera, terutama momen selfie bersama ratusan ikan.

Snorkeling di Pulau Rubiah Sabang
Snorkeling di Pulau Rubiah Sabang. google maps. sumber: syamsul hidayah

Taman laut Pulau Rubiah menjadi surganya para penyelam.

Bagi para wisatawan yang hendak menyelam namum tidak memiliki alat-alat snorkeling, tenang saja. Di sana sudah banyak yang menyewakan alat-alat snorkeling serta kamera underwater.

Biaya sewa alat-alat snorkeling lengkap sebesar Rp. 50.000,- kamu juga bisa menyewa kamera dengan kisaran harga sewa Rp. 150.000,-

Traveller yang tidak bisa menyelam dapat menyaksikan keindahan bawah laut sampai kedalaman 15 meter.

2. Sewa Perahu

Tidak lengkap rasanya jika datang ke Pulau Rubiah tanpa berkeliling melihat seluruh keindahan pulau dari berbagai sudut.

Di area tersebut sudah disediakan tempat penyewaan perahu bagi para wisatawan yang ingin menikmati seluruh keindahan pulau.

Ada salah-satu perahu yang sering disewa para pengunjung, yaitu perahu dengan kaca yang menghadap ke permukaan air. Sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan bawah laut dari atas perahu.

Naik Perahu Rame-Rame
Naik Perahu Rame-Rame. google maps. sumber: Ramadani Tarihoran

3. Pasir Pantai

Keberadaan Pulau Rubiah yang masih alami berdampak terhadap keindahan pasir pantainya yang masih bersih.

Jangan khawatir, ombak di pulau ini sangat tenang. Dan jangan lupa jadilah wisatawan yang beradab dengan cara menjaga keindahan serta kebersihan tempat wisata yang kita kunjungi.

4. Penginapan di Pulau Rubiah

Sayang sekali, penataan Pulau Rubiah belum maksimal terutama penginapan. Banyaknya pengunjung masih belum berbanding lurus dengan jumlah dan kapasitas kamar penginapan.

Di pulau ini hanya ada beberapa warung penjual makanan dan minuman, serta penginapan kecil yang hanya berisi dua kamar saja.

Tetapi hotel – hotel yang dekat ke objek wisata tersebut sudah banyak yang beroperasi. Mungkin saja minimnya penginapan serta penjual makanan dan minuman di Pulau Rubiah untuk tetap menjaga kebersihan serta nilai alamiah pulau tersebut.

5. Makam Ummi Sarah Rubiah

Sering dibahas bahwa objek wisata yang ada di Indonesia selalu memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, begitupun dengan Pulau Rubiah.

Nama Rubiah diambil dari nama tokoh kebanggan masyarakat Aceh, yaitu Siti Rubiah. Beliau merupakan bagian dari tokoh penyebaran agama Islam di Aceh.

Makam Ummi Sarah Rubiah
Makam Ummi Sarah Rubiah. google maps. sumber: Zulfitri Mj

Siti Rubiah adalah anak dari Tengku Mustafa dan istri dari Tengku Ibrahim seorang ulama yang bergelar Tengku Iboih. Kemudian Tengku Ibrahim dan Siti Rubiah tinggal di Pulau Weh, di Iboih Pidie.

Setelah sekian tahun akhirnya Tengku Ibrahim berpisah dengan istrinya Siti Rubiah dikarenakan perbedaan paham. Sebelum berpisah mereka sepakat untuk membagi dua kekayaan beserta tempat tinggal.

Akhirnya disepakati bahwa Tengku Ibrahim tetap tinggal di Iboih, dan Siti Rubiah menempati sebuah pulau yang ada di samping Pulau Iboih.

Sampai akhir hayatnya Siti Rubiah tinggal di pulau tersebut bersama para santrinya. Sehingga tujuan ke Pulau Rubiah bukan hanya sebatas menikmati keindahan alam, namun banyak juga yang bermaksud untuk berziarah ke makam Siti Rubiah.

6. Sejarah Pemberangkatan Ibadah Haji Pertama Di Indonesia

Sejarah Aceh selain sejarah tentang penyebaran Islam pertama di Nusantara, namun Aceh juga sebagai sejarah pemberangkatan ibadah haji pertama di Indonesia. Tepatnya melalui Pulau Rubiah.

Pada tahun 1920 ketika Aceh masih menjadi daerah kesultanan, pemerintah kolonial Belanda membangun tempat karantina pemberangkatan ibadah haji di Pulau Rubiah.

Pada masa itu seluruh pemberangkatan ibadah haji di Indonesia harus melalui Pulau Weh, Sabang. Dimana sebagai bagian dari Pulau Weh adalah Pulau Rubiah.

Keseruan di Pantai Pulau Rubiah
Keseruan di Pantai Pulau Rubiah. google maps. sumber: Bhekti Lestari

Penempatan gedung karantina di Pulau Rubiah dikarenakan pulau tersebut menjadi pulau terdepan di jaman kolonial Belanda.

Karena kondisi gedung bersejarah tersebut nampak tidak terawat, maka pemerintah sedang berupaya menata area bangunan supaya menjadi lebih indah tanpa mengurangi nilai histori di dalamnya.

Pada akhirnya kunjungan  wisata ke Pulau Rubiah menjadi salah satu tujuan wisata sejarah.

Penutup

Pesona Aceh menjadi sempurna dengan keindahan Pulau Rubiah. Menyajikan kerajaan bawah laut, surganya snorkeling dan diving, wisata religi, dan sebagai wisata sejarah.

Di Pulau Rubiah semua tema wisata tersaji, layaknya sekali mendayung dua pulau terlewati. Inilah objek wisata yang recommended untuk semua kalangan.