Alun-Alun Kidul, Penyempurna Cerita Ketika Di Jogja

Alun-Alun Kidul berlokasi di sebelah selatan Keraton Yogyakarta, selalu ramai dikunjungi apalagi jika malam tiba. Dan menjadi penyempurna cerita wisata di Jogja yang tak boleh dilewatkan.

Banyak cerita sejarah dari Alun-Alun Kidul Yogyakarta, apalagi jika menyangkut dengan dua buah pohon beringin besar yang menjadi ikon dari Alkid.

Yogyakarta memiliki Alun-Alun yang sangat luas sehingga terbagi menjadi dua bagian yakni Alun-Alun Kidul dan Alun-Alun Utara (Alun-Alun Lor), dimana perbedaan keduanya terletak pada fungsinya.

alun-alun kidul jogja
alun-alun kidul jogja. google maps. sumber: Ordinary People

Yogyakarta merupakan sebuah kota yang memiliki sejarah serta kebudayaan yang sangat kental, sehingga sampai dengan saat ini kota yang berjuluk kota pelajar ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan yang datang dari berbagai belahan dunia.

Sejarah yang menjadi bagian Yogyakarta salah satunya ialah sebagai tempat asal mula berdirinya salah satu organisasi terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah.

Simak juga: 66 lokasi wisata di Jogja

Berikut ulasan lengkap mengenai Alun-Alun Kidul Yogyakarta, sebagai referensi wisata populer yang nggak boleh dilewatkan.

Lokasi Alun-Alun Kidul

Lokasi Alun-Alun Kidul Yogyakarta berada di sebelah selatan Keraton, tepatnya berada di Jl. Alun-Alun Kidul, Patehan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rute Alun-Alun Kidul Jogja

Rute menuju Alun-Alun Kidul Yogyakarta sangat mudah dijangkau dari berbagai arah. Selain itu tempat wisata yang satu ini berdekatan dengan Malioboro dan Tamansari.

Jarak dari Malioboro ke Alun-Alun Jogja sekitar 2 km, sedangkan akses ke Tamansari hanya sekitar 500 meter saja.

akses lain menuju alkid jogja
akses lain menuju alkid jogja. google maps. sumber: Mukhamat Solikul

Jika kamu bergerak dari Nol Kilometer Yogyakarta hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan andong atau becak.

Atau jika menggunakan kendaraan pribadi tinggal mengarahkan kendaraanmu ke arah selatan menuju Jl. Pangurakan, kemudian ketika tiba di perempatan belok ke arah timur.

Kamu akan melewati Alun-Alun Utara belok ke kanan terus lurus. Lalu akan memasuki daerah keraton, ketika melihat perempatan belok ke kiri terus lurus hingga menemukan dua buah beringin besar di tengah lapangan.

simak juga: heha ocean view

Jam Buka Alun-Alun Kidul

Jam operasional Alun-Alun Kidul Yogyakarta dibuka setiap hari Senin hingga Minggu selama 24 jam nonstop.

Jadi kamu dapat mengunjungi lokasi wisata bersejarah ini kapan saja kamu mau. Waktu terbaik mengunjunginya ialah ketika sore atau menjelang malam hari.

Tiket Masuk Alun-Alun Kidul

Tiket masuk Alun-Alun Kidul ini gratis, kamu hanya perlu mengeluarkan uang untuk membayar tiket parkir saja yakni sebesar:

  • Parkit motor dengan membayar Rp. 2.000 per unit
  • Parkir mobil cukup membayar Rp. 5.000 per unit

Simak juga: Bukit Parang Endog, Menara Pandang Alami di pantai Selatan 

Fasilitas Alun-Alun Kidul

Fasilitas umum yang ada di Alun-Alun Kidul Yogyakarta diantaranya:

  • Area parkir
  • Mushola
  • Jogging track
  • Cafe
  • Toilet
  • Warung-warung makanan dan minuman
  • Penginapan
wisata favorit
wisata favorit. google maps. sumber: Marinenia Fayadzhin

Cerita Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai apa saja yang bisa kita lakukan ketika berada di Alkid Yogyakarta, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang cerita yang pernah terukir di area tersebut.

Alun-Alun Kidul atau Alun-Alun Selatan juga dikenal dengan nama Alun-Alun Pengkeran (Alun-Alun Belakang). Lokasinya berada di dalam benteng keraton, dengan ditanami dua buah pohon beringin di tengahnya.

Pohon beringin tersebut dinamakan Supit Urang, dipagari dengan menggunakan ornamen yang berupa bulatan dan bentuk busur, pagar tersebut disebut juga Ringin Kurung.

Selain kedua pohon ikonik tersebut ada pula Pohon Pakel (Mangga) serta Pohon Kweni, yang dipercaya melambangkan kedewasaan (akil baligh) dan keberanian (wani).

Alun-Alun Kidul Jogja ini berukuran sekitar 150×150 meter dengan lima bukaan sebagai jalan keluar masuk menuju lokasi.

Yakni Jl. Langenastran Kidul, Jl. Langenastran Lor, Jl. Ngadisuryan, Jl. Patehan Lor, dan Jl. Gading. Kelima jalan tersebut melambangkan indera manusia.

simak juga: air terjun kembang soka

Fungsi utama Alun-Alun Selatan atau Alun-Alun Kidul ini dulunya sebagai tempat berlatih para prajurit Keraton juga sebagai tempat pemeriksaan pasukan menjelang upacara Garebeg.

Alkid Jogja dibangun olah Pangeran Mangkubumi, pendiri Kesultanan Yogyakarta yang mahir dalam ilmu filsafat maupun arsitektur.

Keahliannya tersebut disalurkan dalam struktur ruang kesultanan Yogyakarta dengan memiliki simbol-simbol yang penuh makna.

Bangunan-bangunan pendukung lainnya pun berdasarkan pada sumbu filosofis, garis imajiner yang membentang lurus antara Tugu Golong Gilig dan Panggung Krapyak, termasuk diantaranya Alun-Alun Kidul dan Alun-Alun Lor.

kuliner alkid jogja
kuliner alkid jogja. google maps. sumber:  Defi Afrianto Nugroho

Ragam Wisata Di Alun-Alun Kidul Yogyakarta

1. Menikmati Suasana Jogja

Alun-Alun Kidul diyakini sebagai tempat istirahat (Palereman) bagi para Dewa, oleh sebab itu tempat ini oleh sebagian orang digunakan sebagai tempat Ngleremke Ati atau Menentramkan Hati.

Suasananya memang sangat menenangkan, apalagi jika pagi hari dimana belum banyak orang yang datang sehingga kamu bisa lebih menikmati suasana yang tersaji.

Udara sejuk membasuh jiwa dan raga yang menginginkan kedamaian, dibalut dengan suasana yang penuh dengan karifan lokal dan bangunan bersejarah.

Selain itu, di pagi hari banyak masyarakat sekitar yang jogging mengelilingi Alun-Alun sambil menghirup udara segar yang diberikan.

Di sekeliling Alkid berdiri beberapa bangunan dengan ornamen yang sangat menarik, sehingga tempat tersebut bukan hanya sebagai tempat rekreasi saja namun juga sebagai tempat wisata budaya juga.

Apalagi jika malam hari, suasana akan berbeda dengan siang hari. Meskipun terasa mistis dan menyeramkan namun rasa tersebut sedikit terkikis dengan hadirnya warna warni lampu yang menarik di sekitar Alkid.

2. Mencoba Ritual Laku Masangin

Simak juga: Bukit Tuamese, Rasa Raja Ampat di Pulau Timor

Satu hal yang tak boleh terlewatkan ketika berada di Alkid Yogyakarta, yakni mencoba ritual Laku Masangin. Yakni kamu harus berjalan lurus menuju area pohon beringin dengan menutup mata.

Hal tersebut memang terlihat sangat mudah, namun ternyata tak semudah apa yang kamu bayangkan. Konon katanya mereka yang berhasil melakukan Laku Masangin hanya orang-orang yang memiliki hati yang bersih.

Jika kamu dapat terus berjalan lurus dan berhasil melewati jalan diantara kedua pohon beringin, maka segala keinginan dan hajatmu akan terkabul.

ikon ritual laku masangin
ikon ritual laku masangin. google maps. sumber: Muhammad Raufan Gusrananda

Ritual Laku Masangin telah ada sejak zaman dulu, yang pada mulanya hanya dilakukan ketika melakukan Topo Bisu yang berlangsung setiap malam satu Syuro’.

Tradisi Topo Bisu dilakukan oleh para prajurit serta abdi dalem dengan mengelilingi benteng tanpa berkata satu katapun.

Tradisi tersebut dilakukan mulai dari halaman Keraton menuju Alkid dengan melewati kedua pohon beringin. Sebagai ritual untuk mencari berkah serta meminta perlindungan dari serangan musuh.

3. Naik Odong-Odong Istimewa

Ketika mengunjungi Alun-Alun Kidul di malam hari suasananya akan sangat berbeda, waktu malam suasana di Alkid akan sangat ramai dan berwarna warni.

Sekitar Alkid berderet odong-odong yang telah didesain memiliki lampu warna-warni yang sangat cantik dan menarik.

Odong-odong tersebut ada yang bisa diisi oleh 2 orang sampai dengan 8 orang, harga sewanya pun berbeda yakni untuk yang berkapasitas dua orang membayar Rp. 30.000 sedangkan yang berkapasitas 8 orang Rp. 50.000 harga tersebut berlaku untuk satu kali putaran.

Cara memainkanya ialah dengan mengayuh pedal yang terdapat di dalam odong-odong, layaknya seperti mengayuh becak.

Wahana tersebut sudah ada sejak tahun 2013, penciptanya ialah kusir andong yang beralih menjadi tukang becak.

Karena ingin dirubah menjadi sebuah wahana dan dapat menampung banyak, akhirnya didesain sedemikian rupa dan dipasang lampu karena di malam hari.

wisata odong-odong di alkid
wisata odong-odong di alkid. google maps. sumber: Hamdillery

4. Kuliner Alun-Alun Kidul Jogja

Simak juga: Air Terjun Sidoharjo, tertinggi di Jogja

Setelah lelah bermain odong-odong, isi kembali tenagamu dengan berwisata kuliner yang tersebar di sekitar Alkid, mulai dari makanan berat hingga jajanan-jajanan ringan.

Untuk kamu yang ingin ngopi, tak jauh dari lokasi Alun-Alun Selatan ini terdapat sebuah cafe yang bernama Cafe Keroncong Alkid, sesuai namanya cafe ingin menghibur pengunjung yang datang dengan alunan musik keroncong.

Penginapan

Di Yogyakarta banyak sekali penginapan, hotel maupun homestay yang tak jauh dari tempat wisata. Harga yang ditawarkan pun tak terlalu menguras kantong, berikut beberapa referensi hotel atau penginapan untuk kamu yang mencari penginapan dekat dengan Alun-Alun Kidul Yogyakarta:

  1. Rumah Roso Homestay, jarak dari Alkid hanya sekitar 300 meter saja harga yang ditawarkan pun hanya Rp. 120.000 per malam. Fasilitas yang akan kamu dapatkan yakni kamar ber AC, Wifi, serta kamar mandi bersama.
  2. Penginapan Pugeran, fasilitas yang tersedia di penginapan ini diantaranya TV, dispenser, kamar mandi di dalam, dan kipas angin. Penginapan ini berjarak sekitar 1 km dari Alkid Yogyakarta. Harga yang ditawarkan sangat murah, yakni hanya Rp. 70.000 sampai Rp. 90.000 per malamnya.
  3. Hotel Puspita, harga yang ditawarkannya sekitar Rp. 100.000an per malamnya. Dengan fasilitas yang bisa kamu dapatkan diantaranya TV, AC, serta kamar mandi di dalam. Jarak dari Alkid sekitar 500 meter saja.

SImak juga: Gereja Belenduk di Kota Tua Semarang

Penutup

Yogyakarta memang merupakan tempat wisata budaya yang mengagumkan, banyak hal yang dapat kita temui ketika mengunjungi Kota Istimewa yang satu ini.

Ketika berada di Yogyakarta sempatkan waktu untuk mengunjungi Alun-Alun Kidul atau Alun-Alun Selatan ini, dan cobalah melakukan Ritual Laku Masangin.