Coban Rondo, Review Sejarah, Mitos, Hingga Wahana Permainan

Coban Rondo begitu sangat populernya di telinga masyarakat Malang, Jawa Timur. Bukan hanya tentang air terjun saja, tetapi banyak sekali wahana Coban Rondo yang bisa dijajal oleh pengunjung.

Coban Rondo, atau Rondo waterfall adalah salah-satu objek wisata air terjun di Malang yang recommended sebagai destinasi wisata keluarga di akhir pekan.

Hal tersebut dikarenakan trekking menuju lokasi utamanya yang mudah, tidak terlalu jauh, serta jalurnya sudah tertata secara baik.

Selain itu, lokasi Coban Rondo yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, juga menjadi nilai tambah tersendiri. Sebagaimana diketahui bahwa Pujon masih memiliki panorama alam yang indah, serta udara sejuk khas daerah pertanian.

aliran airnya dipengaruhi musim
aliran airnya dipengaruhi musim. google maps. sumber: sekar Kinasih

Simak juga: daftar tempat wisata di Malang

Saat ini, status Kabupaten Malang masih dalam Level 4 saat kebijakkan PPKM masih diberlakukan. Hal tersebut berdampak terhadap jam operasional, porsi jumlah kunjungan, atau penutupan sementara objek wisata yang ada di daerah tersebut.

Sebetulnya, dimanapun anda berada, saat hendak menuju ke sebuah tempat wisata hendaknya untuk update terlebih dahulu tentang situasi terkini objek wisata yang akan dikunjungi.

Dan inilah deskripsi Coban Rondo yang sudah kami siapakan untuk anda, sebagai referensi awal untuk menentukan tempat wisata di Malang saat liburan tiba, dan saat kebijakkan PPKM Level 4 dihentikan.

Mitos Coban Rondo

Begitulah uniknya tempat wisata yang ada di Indonesia. Sisi lain dari pesona keindahannya selalu tersimpan cerita sejarah, mistis, mitos, ataupun cerita legenda, yang berkembang dari masa ke masa.

Begitupun dengan Rondo Waterfall. Sejarah Coban Rondo khususnya sejarah penamaannya terkait dengan mitos yang berkembang selama ini.

Dikisahkan bahwa dahulu terjadi pertarungan sengit antara Joko Lelana, dengan Raden Baron Kusuma, sebagai suami dari Dewi Anjarwati.

Pertarungan tersebut diakibatkan hasrat ingin memiliki dari Joko Lelana atas kecantikan yang dimiliki oleh Dewi Anjarwati. Sebelum pertarungan, Dewi Anjarwati disembunyikan terlebih dahulu di sebuah air terjun.

Pertarungan tersebut akhirnya menyebabkan Joko Lelana, dan Raden Baron Kusuma meninggal. Akhirnya, Dewi Anjarwati menjanda. Dalam istilah jawa, diksi lain dari janda adalah rondo.

Dengan demikian arti dari Coban Rondo adalah Air Terjun Janda. Itulah sejarah Coban Rondo yang diambil dari cerita mitosnya. Bahkan, dari cerita tersebut berkembang tentang larangan di Coban Rondo.

dihiasi tebing tinggi
dihiasi tebing tinggi. google maps. sumber: Arthur de Bruijn

Baca: review wisata Pantai Balekambang

Bagi beberapa pihak, bahwa larangan, atau pantangan di Coban Rondo yaitu tidak boleh dikunjungi oleh pasangan kekasih yang belum terikat janji suci pernikahan.

Meskipun pada faktanya banyak muda-mudi, sepasang kekasih yang datang ke Coban Rondo, Malang, Jawa Timur. Entahlah, pasangan tersebut masih nyambung, atau sudah putus setelah kunjungan ke lokasi tersebut.

Ada yang mau ngasih testimoni? Coba komen di bawah ya…

Lokasi Dan Alamat Coban Rondo

Lokasi Coban Rondo terletak di kawasan pertanian Pujon, yang dikelilingi oleh panorama alam yang cantik, dan udara yang sejuk. Adapun alamat Coban Rondo berada di Krajan, Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Rute Menuju Coban Rondo

Akses jalan menuju Coban Rondo bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, maupun roda empat. Kondisi jalan menuju Coban Rondo juga sudah baik.

Jarak Coban Rondo dari alun-alun Malang (JL. Merdeka Selatan) sekitar 32 kilometer, dengan waktu tempuh 1 jam perjalanan hingga lokasi parkiran.

Setelah dari parkiran, para pengunjung harus melanjutkan trekking, atau berjalan kaki menuju lokasi utama Coban Rondo. Tenang saja, jaraknya cukup dekat, tidak seperti lokasi objek wisata air terjun kebanyakan.

jalan setapak menuju coban rondo
jalan setapak menuju coban rondo. google maps. sumber: Djoko Nurtjahjo

Simak: uniknya wisata Museum Angkut

Harga Tiket Masuk Coban Rondo

Tiket masuk Coban Rondo Rp. 40.000, paket dengan beberapa wahana permainan.

Terdapat biaya tambahan bagi beberapa wahana permainan khusus.

Jam Buka Coban Rondo

Saat ini, Coban Rondo tutup sementara. Namun dalam kondisi normal, jam operasional Coban Rondo adalah sebagai berikut:

  • Coban Rondo buka dari jam 08.00 – 17.00.
  • Camping Ground Coban Rondo buka 24 jam.
  • Coban Rondo buka setiap hari.

Fasilitas Di Coban Rondo

salah satu fasilitas yang ada
salah satu fasilitas yang ada. google maps. sumber: Ikhlaasul Muaasyiqiin

Baca: liburan keluarga ke Jatim Park 1

Fasilitas wisata di Coban Rondo sudah sanga lengkap. Di antaranya:

  • Area parkir,
  • Toilet,
  • Mushola,
  • Wahana permainan,
  • Tempat oleh-oleh,
  • Kantin.

Daya Tarik Coban Rondo

1. Air Terjun

air terjun
air terjun. google maps. sumber: Nita 2527

Simak: review wisata Coban Talun

Daya tarik yang pertama tentu saja Coban Rondo. Coban Rondo memiliki ketinggian sekitar 82 meter, atau 276 kaki. Debit air yang turun sangat dipengaruhi musim.

Terdapat batasan untuk menuju kolam utama yang harus dipatuhi oleh pengunjung. Hal tersebut merupakan langkah preventif demi keselamatan, dan kenyamanan wisata.

Meskipun tidak bisa terlalu dekat, namun dikarenakan Coban Rondo sangat tinggi, sehingga masih mampu menjadi latar yang cantik untuk foto selfie anda.

2. Wahana Wisata

wahana labirin
wahana labirin. google maps. sumber: Maulida Citra Wulansari

Daya tarik selanjutnya dari Coban Rondo adalah banyaknya wahana yang bisa dicoba oleh para pengunjung yang datang. Adapun wahana yang ada di Coban Rondo adalah sebagai berikut:

  • ATV,
  • Memanah,
  • Flying Fox,
  • Labirin,
  • Berkuda,
  • Dokar,
  • Dan Camping Ground Coban Rondo.

Selain itu, para pengunjung juga bisa melakukan wisata kuliner di kawasan Pujon. Pujon sangat terkenal dengan hasil pertanian, dan peternakan.

Oleh-oleh khas Pujon adalah makanan, dan minuman olahan yang terbuat dari bahan dasar susu sapi. Bahkan peternakan sapi di Pujon sudah berdiri dari tahun 1962.