Curug Walet, Air Terjun Pamijahan Yang Tenang Dan Indah

Curug Walet Pamijahan referensi wisata air terjun di Bogor yang lokasinya tersembunyi, dan masih jarang dikunjungi. Diberi nama Walet karena di bagian atas curugnya terdapat sarang walet, ada pula yang mengatakan dikarenakan posisi air terjunnya yang diapit oleh dua tebing batu.

Suasana yang tersaji sangat tenang, dan damai sehingga dapat pula dijadikan lokasi untuk self healing atau kami biasa menyebutnya hulang-healing.

curug walet
curug walet. google maps. sumber: Ardiansyah Safutra

simak juga: curug nangka

Bogor sendiri memiliki banyak wisata air terjun atau curug, saking banyaknya sampe mendapat gelar kota 1001 curug. Bahkan ketika berkunjung ke Curug Walet pun kamu akan menikmati beberapa curug lainnya, yakni Curug Payung, dan Pemandian Leuwi Hejo.

Berikut ulasan Curug Walet Pamjahan sebagai referensi wisata air terjun di Bogor untuk dikunjungi weekend ini sambil hulang-healing.

Lokasi Curug Walet Pamijahan

  • Lokasi Curug Walet Pamijahan berada di kawasan Taman Nasional Halimun Salak
  • Alamat Curug Walet Pamijahan di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Rute Curug Walet Pamijahan

Rute menuju Curug Walet Pamijahan ialah dengan menuju Jl. Raya Pamijahan/Jalan Raya Gunung Salak Endah. Setelah tiba di pertigaan jalan belok ke kanan untuk tiba di Jl. Jembatan Ciasihan.

1 lokasi banyak curug
1 lokasi banyak curug. google maps. sumber: uni balqais

simak juga: curug leuwi hejo

Teruslah melaju hingga tiba di Gunung Menir lalu belok kiri ke Jl. KH. M. Parta. Selanjutnya tinggal mencari lokasi ke Curug Walet itu sendiri. Apabila masih merasa bingung, kamu dapat bertanya pada warga sekitar, atau menggunakan google maps.

Untuk kamu yang menggunakan mobil, harus memakirkan di kantong parkir yang pertama dan dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Karena akses jalan mendekati Curug Walet tidak begitu lebar. Maka sebaiknya pengunjung menggunakan kendaraan roda dua biar bisa sat set sat set…..

Jam Buka Curug Walet Pamijahan

  • Jam buka Curug Walet Pamijahan setiap hari Senin hingga Minggu
  • Beroperasional mulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00

Waktu terbaik ialah di pagi hingga siang hari

Harga Tiket Curug Walet

  • Harga tiket masuk kawasan Desa Ciasihan sebesar Rp. 10.000,- per orang
  • Tiket masuk Curug Walet sebesar Rp. 20.000,- per orang (termasuk kunjungan ke Curug Payung dan Leuwi Hejo)
  • Tiket parkir motor sebesar Rp. 5.000,-
fasilitas curug walet
fasilitas curug walet. google maps. sumber: yandi yuli

simak juga: curug putri kencana

Akan tetapi terkadang area parkir dan pos tiket masuk tidak dijaga, sehingga pengunjung dapat dengan bebas masuk ke kawasan Curug Walet.

Fasilitas Curug Walet Pamijahan

Fasilitas wisata yang ada di sekitar Curug Walet Pamijahan masih sangat terbatas, fasilitas seperti toilet ada di dekat pintu masuk Curug Walet. Jangan lupa untuk membawa perbekalan logistik yang dibutuhkan.

Daya Tarik Curug Walet Pamijahan

1. Curug Tersembunyi Yang Tenang

Keindahan alam Curug Walet memang tak diragukan lagi, air yang mengalir cukup deras dan jernih. Tebing batu di sekitar curug tampak sangat menawan.

Posisi Curug Walet hampir sama dengan Curug Kiara yang berada di paling ujung dengan terhalangi tebing batu yang cukup tinggi. Disarankan untuk tidak berenang atau bermain air tepat dibawah deburan airnya.

Hal itu disebabkan karena deburan dari Curug Walet Pamijahan ini cukup deras dan kondisi kolam yang cukup dalam, sehingga takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

curug payung
curug payung. google maps. sumber: Ray Restu Fauzi

simak juga: curug ciampea

Akan tetapi kamu dapat bermain air di aliran sungai yang berada tak jauh dari curug, atau bisa juga main airnya di sekitar Curug Payung dan Leuwi Hejo. Meski datang di siang bolong udaranya sama sekali tidak terasa panas.

Seluruh kawasan Curug Walet terhalangi oleh tebing batu hitam yang tinggi serta tumbuhan hijau yang seakan memayungi. Jika difoto kayak lagi dimana gitu…..

2. Camping Ground

Sebelum tiba di Curug Walet kamu akan bertemu dengan camping ground, yang banyak dimanfaatkan oleh mereka yang hendak berkemah.

Berkemah merupakan salah satu kegiatan untuk mengenal hingga menikmati keindahan alam, selain itu dapat pula dijadikan ajang pelatihan bertahan hidup dengan situasi yang serba terbatas.

Di sekitar Curug Walet tepatnya di kawasan Taman Nasional Halimun Salak terdapat area camping yang bisa kamu manfaatkan untuk mendirikan tenda, jangan lupa masukin agenda untuk trekking ke Curug Walet.

Estimasi waktu dari area parkir motor ke area camping sekitar 20-30 menit, dengan kondisi trekking yang terus menanjak. Biaya untuk kamu yang mau berkemah di sekitar Curug Walet sekitar Rp. 25.000,- per orang.

pemandian leuwi hejo
pemandian leuwi hejo. google maps. sumber: Ray Restu Fauzi

simak juga: curug cibulao

3. Trekking Curug Walet Pamijahan

Trekking menuju air terjun atau curug terkadang menjadi daya tarik tersendiri, untuk kamu yang berjiwa petualang sejati pasti tak gentar bagaimanapun medan yang akan dilalui.

Berjalan di alam terbuka diawali setelah memakirkan kendaraan, kamu diharuskan untuk menapaki di saluran irigasi. Diteruskan dengan menapaki anak tangga, jalurnya cukup ekstrem sehingga kurang cocok jika harus mengajak anak-anak.

Sebelum tiba di Curug Walet kamu akan tiba di Curug Payung terlebih dahulu, meski jarak yang dilalui cukup jauh dan berliku pemandangan di sepanjang jalan seakan memberi semangat agar tidak menyerah.

Untuk tiba tepat di depan Curug Walet kamu harus naik anak tangga yang sangat sederhana, berhati-hatilah dalam melangkah dan yang paling penting ialah menggunakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin.

Sekali lagi ketika hendak menuju Curug Walet sebaiknya di pagi hari, agar pulangnya nanti tidak kemalaman. Estimasi waktu perjalanan hingga tiba di curugnya sekitar 30 hingga 1 jam.

trekking menuju curug walet
trekking menuju curug walet. google maps. sumber: B N C 21

simak juga: curug kiara

Penutup

Kesan mistis dan horor melekat pada keindahan Curug Walet, alangkah baiknya jika berpegang pada “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”.