Gunung Parang, Menjajal Jalur Ferrata dan Skylodge Di Purwakarta

Mendaki gunung merupakan sebuah aktivitas yang menyenangkan bagi para pecinta alam, apalagi ketika berhasil menuju puncak dari gunung tersebut.

Walaupun tidak mudah namun bagi kalian para pencinta alam, gunung apapun akan kalian daki. Seberapa susah dan rumitnya trekking akan coba kalian taklukan.

Cobalah untuk mendaki Gunung Parang yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. Jalur pendakiannya hanya sekitar 900 meter menuju puncak, namun medan yang akan kamu dilalui penuh dengan rintangan sehingga butuh perjuangan ekstra untuk dilalui.

Untuk mendaki Gunung Parang ini tersedia dua tipe pendakian, yakni bisa melewati jalur Ferrata atau bisa juga dengan menuju puncak tower. Dan ternyata di Indonesia baru Gunung Paranglah yang dilengkapi dengan jalur Ferata, dan termasuk ke dalam jalur Ferata tertinggi ke dua yang ada di Asia.

Jalur Ferrata merupakan jalur pendakian dengan bantuan besi-besi yang ditancapkan pada tebing batu. Kata Ferrata sendiri diambil dari bahasa Italia yang berarti Jalan besi.

Masih banyak keseruan lainnya yang dapat kamu rasakan ketika mendaki Gunung Parang di Purwakarta ini, untuk lebih lengkapnya simak ulasan tentang Gunung Parang berikut ini:

Gunung Parang Via Ferrata
Gunung Parang Via Ferrata. GoogleMaps. Sumber: lh5.googleusercontent.com

Simak juga: Lokasi Wisata Seputaran Purwakarta

Lokasi Gunung Parang

Lokasi Gunung Parang berada di Kampung Cihuni, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Rute Menuju Gunung Parang

Rute menuju Gunung Parang jika kamu mulai berangkat dari Jakarta, harus memasuki Tol Cipularang untuk menuju Purwakarta dengan keluar di pintu tol Jatiluhur. Kemudian arahkan kendaraanmu menuju Plered.

Lanjutkan perjalananmu menuju Cilalawi, dengan mengikuti petunjuk jalan yang sudah disediakan kamu akan tiba di basecamp Gunung Parang.

Atau kamu bisa juga mengambil jalur dengan mengarahkan kendaraanmu menuju Pasar Plered, terus lajukan kendaraanmu hingga tiba di Kampung Cihuni.

Kamu akan melewati jalur perkampungan warga dengan kondisi jalan yang tak terlalu bagus, jika menggunakan mobil sebaiknya jangan gunakan mobil sedan.

Jalur menuju Cilalawi sangat mulus namun sepi dan kamu akan menempuh perjalanan yang lebih lama dibandingkan melalui Pasar Plered.

Bonus Keindahan Alam Di Gunung Parang
Bonus Keindahan Alam Di Gunung Parang. GoogleMaps. Sumber: lh5.googleusercontent.com

Simak juga: Jejak peradaban Misterius di Gunung Padang

Jam Buka Gunung Parang

Jam operasional Gunung Parang dibuka setiap hari Senin sampai dengan Minggu selama 24 jam nonstop. Namun mengingat jalur pendakian yang belum dipasangi lampu penerangan yang memadai, sehingga baiknya mendaki ketika matahari tengah bersinar dengan terang.

Tiket Gunung Parang

Untuk tiket mendaki Gunung Parang sendiri berbeda-beda tergantung jalur mana yang akan kamu ambil, terdapat beberapa agen travel yang akan menawarkan trip mendaki Gunung Parang dengan berbagai fasilitas yang hendak diberikan.

Sedangkan untuk kamu yang ingin mendaki Gunung Parang lewat jalur pendakian biasa cukup membayar sebesar Rp. 10.000 saja per orangnya.

Sedangkan untuk kamu yang ingin melalui jalur Ferrata kisaran harganya mulai dari Rp. 150.000 hingga Rp. 400.000 dan itu sudah termasuk guide dan penyewaan peralatan keamanan yang akan digunakan.

Base Camp Gunung Parang
Base Camp Gunung Parang. GoogleMaps. Sumber: lh5.googleusercontent.com

Fasilitas Gunung Parang

Fasilitas umum yang ada di area basecamp Gunung Parang tediri dari:

  • Area parkir yang dapat menampung mobil maupun motor
  • Toilet
  • Warung sederhana yang menyediakan makanan atau minuman
  • Penyewaan peralatan mendaki
  • Penginapan
  • Guide atau pemandu

Daya Tarik Gunung Parang

Daya tarik yang coba diberikan Gunung Parang diantaranya:

1. Karisma Gunung Parang

Panorama Alam Gunung Parang
Panorama Alam Gunung Parang. GoogleMaps. Sumber: lh5.googleusercontent.com

Simak juga: Berburu Foto Instagramable di bukit kukusan

Gunung Parang merupakan sebuah gunung batu yang memiliki ketinggian sekitar 963 mdpl (meter di atas permukaan laut). Jalur pendakiannya yang vertikal menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki lokal maupun internasional.

Sehingga Gunung Parang sendiri selalu dijadikan tempat latihan untuk para atlet ataupun dari kalangan militer. Lokasi yang tepat untuk mengasah kemampuan mendaki kamu.

Ketika berhasil menaklukan Puncak Gunung Parang, kamu akan melihat hamparan keindahan alam yang menakjubkan. Rasa lelah disertai keringat yang bercucuran digantikan dengan pemandangan Sungai Citarum serta Waduk Jatiluhur.

Kehadiran Gunung Bongkok dan Gunung Lembu menambah indahnya alam yang kamu lihat dari puncak, hal tersebut akan dilengkapi dengan menyaksikan sunrise yang sangat cantik.

Jika kamu masih punya nyali untuk melakukan kegiatan ekstrim lainnya, cobalah untuk menjajal Tyrolean Traverse, yakni menyebrangi puncak Gunung Parang dengan hanya menggunakan seutas tali.

Kamu akan dilengkapi perlengkapan yang memadai dan aman, jadi tenang aja dapat dipastikan perjalananmu akan selamat sampai di seberang.

2. Menjajal Jalur Ferrata

Mendaki Dengan Jalur Ferrata
Mendaki Dengan Jalur Ferrata. GoogleMaps. Sumber: lh5.googleusercontent.com

Simak juga: Mengunjungi lumba lumba di Batang Dolphin Center

Gunung Parang merupakan gunung pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan Jalur Ferrata, sehingga siapa saja dapat dengan mudah mendaki hingga ketinggian yang diinginkan.

Jalur Ferrata ini baru diresmikan sekitar tahun 2013 oleh Dedi Mulyadi selaku Bupati Purwakarta. Ada 3 ketinggian yang dapat kamu tuju dengan menggunakan jalur ini, yakni 250 meter, 300 meter, hingga 900 meter.

Kamu akan diajak mendaki tebing Gunung Parang dengan menapaki besi-besi yang sudah ditancapkan di tebing. Besi tersebut sudah disusun sedemikian rupa untuk memapahmu menuju puncak Gunung Parang.

Dengan menggunakan Jalur Ferrata kamu akan lebih mudah menuju puncak, jadi dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan tidak takut akan ketinggian dan memiliki fisik yang kuat.

Sebelum memulai pendakian lewat Jalur Ferrata, kamu akan dilengkapi peralatan keselamatan untuk memastikan keamanan kamu pada saat mendaki.

Selain melalui Jalur Ferrata, kamu bisa juga dengan melakukan pendakian via taraje atau via puncak tower. Jalur ini cukup rumit untuk dilalui, dan membutuhkan perjuangan yang sangat ekstra.

Kamu akan melewati jalur berbatu dan beberapa anak tangga yang terbuat dari akar pohon. Jalur yang dilalui cukup curam, bahkan terdapat beberapa jalur yang tertutupi pohon tumbang.

Siapkan fisik yang kuat untuk mendaki Puncak Gunung Parang, meskipun tak terlalu tinggi namun jalurnya sangat curam, dengan memiliki kemiringan mencapai 75 derajat.

3. Mencoba Hotel Gantung (Skylodge)

Menikmati Menginap Di Skylodge
Menikmati Menginap Di Skylodge. GoogleMaps. Sumber: lh5.googleusercontent.com

Simak juga: Bersihnya pasir pantai Wates rembang

Skylodge atau hotel gantung ini berada di ketinggian sekitar 500 mdpl, dimana kamu akan merasakan sensasi menginap di atas ketinggian. Hotel gantung ini merupakan ikon dari Gunung Parang itu sendiri disamping Jalur Ferratanya.

Untuk menuju Skylodge dari jalur Ferrata kamu harus menyebrang seperti layaknya sedang bermain flyingfox. Hotel gantung tersebut dapat diisi oleh 4 hingga 6 orang pengunjung.

Fasilitas yang ada di dalam Skylodge sudah lengkap, dengan adanya persediaan logistik selama kita di atas, microwave, peralatan makan, listrik, AC, toilet portable, TV, Wifi, serta dilengkapi handy talkie yang digunakan sebagai alat komunikasi kamu dengan guide.

Guide kamu akan mendirikan tenda di ketinggian sekitar 200 meter, dan selalu siap membantu jika kamu memerlukan bantuan. Untuk dapat menikmati sensasi bermalam di Skylodge ini, kamu harus merogoh kocek sebesar Rp. 4.000.000 per malam.

Selain jalur Ferrata yang menjadi daya tarik pengunjung untuk mengunjungi Gunung Parang adalah adanya keberadaan dari Hotel Gantung ini.

Hotel Gantung Pertama Di Indonesia
Hotel Gantung Pertama Di Indonesia. GoogleMaps. Sumber: lh5.googleusercontent.com

Tips Wisata

Ketika hendak mengunjungi Gunung Parang pastikan kamu simak beberapa tips wisata berikut ini:

  • Gunakan alas kaki yang nyaman untuk mendaki.
  • Jika hendak menggunakan jalur pendakian bawalah persediaan minuman yang cukup.
  • Selalu fokus dan konsentrasi ketika mendaki.
  • Ikuti arahan dan bimbingan dari guide.

Simak juga: Tirto Arum, oasenya jalur pantura

Penutup

Purwakarta ternyata menyimpan lokasi wisata yang ajib banget, sayang untuk kamu lewatkan begitu saja. Cobalah jalur Ferrata serta Skylodge yang ada di Gunung Parang, dan rasakanlah sensasi yang berbeda!